Gara-gara ADik, Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Disegel

MANOKWARI, Papuakita.com – Penyegelan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Senin (9/7/2018) oleh sekelompok orang tua siswa penerima beasiswa dipicu ketidakpuasan terhadap pelaksanaan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).

Penyegelan dilakukan di pintu masuk kantor dengan menggunakan 2 batang bambu yang masih berdaun dan diikuti dengan menempelkan 4 lembar pamphlet, yang intinya mempertanyakan realisasi bantuan dana program ADik bagi ana-anak yang sedang menempuh studi di Australia.

Dalam aksi ini, para orang tua tersebut mendesak pemerintah provinsi Papua Barat segera merealisasikan pembayaran tunggakan, agar anak-anak mereka bisa melaksanakan studinya dengan lancar hingga selesai.

Selain program ADik, di Darwain, Australia juga ada pelajar asal Papua Barat yang memperoleh beasiswa dari program afirmasi pendidikan menengah (ADem).

Setelah melakukan pemalangan dan orasi, massa ditemui Kepala Dinas Pendidikan, Bernanda Henan. Ia mengatakan, dana bantuan sekolah di luar negeri sudah diajukan ke bagian Sekertaris Daerah. Prosesnya sekarang tinggal menunggu pencairan.

Bernada Henan mengungkapkan, dana bantuan sekolah ke luar negeri bagi anak anak (asli) Papua masih ada, dan pembiayaannya dibantu oleh pemerintah daerah.

Dalam kesempatan ini, Bernanda Henan berharap, agar orang tua  bisa bersabar karena proses pengeluaran anggaran ada pada keuangan daerah dan harussesuai prosedur.

Setelah mendapat penjelasan terkait program ADik maupun ADem, massa membubarkan diri.

Program afirmasi pendidikan ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Misalnya, program adik yang ada di China, Australia, Jerman, dan program Adem yang ada di dalam negeri. Dengan alokasi anggaran setiap tahun berkisar 50 miliar. (MKD/RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *