Kapal RSA Dr Lie Dermawan Mati Mesin di Perairan Manokwari

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM— Kapal Rumah Sakit Apung (RSA) Dr. Lie Dermawan mengalami mati mesin di sekitar perairan Sidey, Kabupaten Manokwari, Jumat (5/7/2019).

Diketahui, kapal RSA Dr. Lie Dermawan berangkat dari Tual, Maluku pada Selasa (2/7/2019) sekira pukul 12.00 WIT, lalu mengalami mati mesin pada Jumat sekira pukul 12.30 WIT. Kapal RSA ini dalam pelayaran menuju Biak, Papua.

Kepala Kantor SAR Manokwari, George Leo Mercy Randang menjelaskan, informasi keadaan kapal RSA Dr. Lie Dermawan diterima langsung dari nahkoda kapal, Wahyono Handoko sekira pukul 16.30 WIT di hari yang sama.

“Petugas komunikasi Basarnas Manokwari menerima info dari kapten kapal yang meminta bantuan evakuasi kapal ke pinggir pantai agar bisa menurunkan jangkar dan beberapa kru ke darat,” jelas Mercy melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu sore (6/7/2019).

Guna menindaklanjuti informasi tersebut, lanjut Mercy, satu tim rescue diterjunkan ke lokasi kapal dengan membawa dua rubber boat, satu rescue car dan satu truk personil melalui jalur darat. Tim tiba di pantai Sidey pukul 19.45 WIT.

“Tim menurunkan dua unit rubber boat menuju kapal yang jaraknya kurang lebih 8 mil laut dari tepi pantai. Kru kapal berjumlah 6 orang dan tanpa adanya pasien atau orang sakit di atas kapal,” sebut Mercy.

“Pada saat personil tiba di atas kapal, tim menemukan enam kru kapal dalam keadaan selamat lalu berkoordinasi dengan Nahkoda. Hasil komunikasi dengan seluruh kru hanya nahkoda yang turun ke darat untuk mencari kapal penarik,” sambungnya.

Menurut Mercy, setelah tim berhasil mengevakuasi nahkoda ke darat, dua unit rubber boat basarnas Manokwari tetap standby di pantai Sidey, sementara tim yang lain melanjutkan perjalanan ke Manokwari untuk mencari kapal penarik.

Lihat juga  Tim SAR masih mencari bocah perempuan yang hilang di sekitar lokasi tambang emas ilegal, Waserawi

Kapal RSA Dr Lie Dermawan

“Sabtu dini hari, personel kembali ke Manokwari dan melakukan koordinasi dengan nahkoda kapal Citra Agung untuk membantu menarik kapal RSA. Kapal Citra Agung berhasil tiba di lokasi kapal lalu menarik kapal menuju Manokwari untuk perbaikan mesin,” jelas Mercy lagi.

Mercy menambahkan, tim sar gabungan kembali ke Manokwari dan operasi SAR diusulkan untuk ditutup, namun pemantauan pergerakan penarikan kapal tetap dimonitor oleh basarnas Manokwari hingga tiba di Manokwari. (*/RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *