MANOKWARI, PAPUAKITA.COM–Kebakaran pasar tradisional Satuan Permukiman (SP) 3, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, menghanguskan sedikitnya 8 toko, yang terdiri atas toko sembako, pakaian, dan toko mainan. Kebakaran terjadi, Minggu siang (16/6/2019).
Kapolsek Prafi, IPTU Hanny Salamena melalui keterangan tertulis menjelaskan, dari keterangan saksi-saksi, kebakaran terjadi akibat adanya letupan yang terdengar dan diikuti dengan asap dan kobaran api.
“Saksi mendengar letupan dan selanjutnya keluar dari dalam tokonya untuk mencari tahu asal sumber itu, mereka melihat asap keluar di antara toko sembako dan toko mainan, api membesar dan membakar delapn toko yang berada di pasar Kampung Aimasi SP-3, distrik Parfi,” jelasnya.
Menurutnya, taka da korban jiwa dalam peristiewa kebakaran tersebut, tetapi jumlah kerugian keseluruhan yang diakibatkan ditafsir mencapi Rp530 juta.
“Beberapa toko yang terbakar sedang ditinggalkan pemiliknya termasuk toko yang di dalamnya terjadi letupan. Hasil lidik dan keterangan saksi di TKP belum bisa dipastikan sumber kebakaran tersebut dari arus pendek listrik atau dari kompor atau dari sumber yang lain,” jelasnya lagi.
Diketahui, api baru dapat dipadamkan sekira pukul 14.15 WIT, setelah personel polsek dan Koramil Warmare dibantu warga sekitar pasar bahu membahu memadamkan api. Dua saksi yang juga pemilik toko kain dan toko mainan sudah dimintai keterangan terkait kebakaran pasar itu.
“Warga dari SP-4 hingga SP-7, juga datang berbelanja di sini. Di pasar ini dijual berbagai barang, mulai dari sayuran, makanan siap saji, pakaian dan peralatan rumah tangga,” jelas salah seorang warga SP-3, Lita.
Terpisah, Kepala Pelaksanan BPBD kabupaten Manokwari, Yohanes Jaftoran, mengatakan, selain 8 toko yang hangus, sedikitnya 35 jiwa juga merasakan dampat kerugian. “Tidak ada korban jiwa, kerugian hanya berupa material bahan jualan saja,” katanya. (RBM)