Ratusan Warga di Dua Distrik Diungsikan Akibat Luapan Sungai Waramui

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sebanyak 107 warga yang berasal dari Distrik Masni dan Sidey, terpaksa diungsikan ke daerah yang lebih aman akibat banjir yang dipicu luapan Sungai Waramui, Jumat malam (27/12/2019).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manokwari, Yohanes Jaftoran mengatakan, banjir merendam puluhan rumah di dua wilayah, yakni Kampung Aurmios, distrik Masni dan Dusun Isima, kampung Manggupi, distrik Sidey.

Banjir yang terjadi di Kampung Aurmios, Distrik Masni dan Kampung Manggupi, Distrik Sidey memicu tanah longsor sehingga menutupik ruas jalan di dua daerah tersebut. Foto : Istimewa

“Kondisi di dua kampung tersebut masih cukup berbahaya sehingga warganya diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lebih dekat. Banjir susulan kemungkinan masih berpotensi terjadi,” kata Jaftoran ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu malam (28/12/2019).

Posko tanggap darurat telah didirikan di dekat dengan dua daerah yang menjadi perbatasan antara distrik Masni dan Sidey. Bantuan peralatan tenda serta makanan siap saji disalurkan melalui BPBD Provinsi Papua Barat.

“Seluruh logistik kami sudah tidak ada karena habis terbakar pada saat peristiwa 19 Agustus lalu,” tutur Jaftoran.

Menurut Jaftoran, banjir yang terjadi dipicu curah hujan tinggi yang terjadi di dua wilayah tersebut. Banjir juga mengakibatkan tanah longsor. “Butuh waktu sekira 2 hari untuk membersihkan material longsor,” ujarnya.

Material banjir berupa tanah bercampur bebatuan dan gelondongan kayu sempat membuat akses transprotasi terputus dan menutup seluruh akses jalan di dua kampung, termasuk memutuskan fasilitas air bersih yang ada.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir dikonfirmasi mengatakan, sebanyak 107 warga dari kampung Irmeos dan kampung Mupi, itu terdapat satu ibu hamil, serta sekira 37 anak-anak yang masuk dalam kategori kelompok rentan.

“Warga yang terpapar dampak banjir itu berjumlah 26 kepala keluarga dengan total sebanyak 107 jiwa. 18 kepala keluarga berasal dari distrik Masni, dan 8 kepala keluarga dari distrik Sidey,” ungkap Ampnir.

Lihat juga  Penembakan Dimonim Air Ulah KKSB untuk Menebar Teror

“Tidak ada korban jiwa. Masyarakat terdampak banjir, rumah dan perabotan rumah tangga semuanya terendam. Kami ungsikan masyarakat, dan bantun tenda-tenda sambil berjaga-jaga jangan sampai ada banjir susulan. Tapi potensi banjir susulan itu ada karena faktor cuaca,” sambungnya.

Banjir yang disertai tanah longsong juga mengakibatkan tertimbunnya jalan trans Papua Barat tepatnya ruas yang menghubungkan Kabupaten Manokwari-kabupaten Tambrauw.

Ampnir menjelaskan, upaya stakeholder dibantu masyarakat dan dunia usaha bahu membahu memberikan atensi terhadap bencana banjir yang melanda dua kampung tersebut.

“Kita patut memberikan apresiasai kepada PT Medco tanpa diminta perusahaan telah menurunkan alat berat membantu membersihkan ruas jalan sehingga bisa dilalui oleh kendaraan bermotor,” ujar Ampnir.

Ampnir menambahkan, bantuan makanan siap saji, sandang, dan pendirian tenda-tenda telah dilakukan. “Kami masih terus bekerja,” tutup Ampnir. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *