Trans Papua Barat Ruas Mameh-Bintuni Telan Korban Jiwa

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Jalan Trans Papua Barat, tepatnya di ruas Mameh, Distrik Tahota, Kabupaten Manokwari Selatan yang terhubung ke kabupaten Teluk Bintuni, menelan korban jiwa. Sifester Siamma meregang nyawa di ruas jalan tersebut, Senin malam (10/6/2019).

Jalanan yang beralas lumpur sepanjang kurang lebih 5 kilo meter, ini sulit dilalui kendaraan bermotor, meski kendaraan yang melintas khusus mobil jenis our-wheel drive atau 4WD. Kondisi ini, kandang memaksa para penumpang untuk berjalan kaki agar bisa mendapatkan tumpangan.

Ruas Mameh Bintuni
Jalan Trans Papua Barat ruas Mameh-Bintuni kondisinya rusak parah. Jalanan berlumpur membuat mobilitas kendaraan dan manusia menjadi terhambat, bahkan sempat menelan korban jiwa. Foto : Facebook @Rahmat Firdaus

Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi mengonfirmasi, bahwa korban meninggal merupakan bendahara kampung Inovina, distrik Moskona Utara, kabupaten Teluk Bintuni.

“Korban sebelumnya menggunakan mobil dari Manokwari pukul 13.00 WIT menuju kabupaten Teluk Bintuni. Korban meninggal dunia karena sakit pada saat berjalanan kaki menuju pertigaan Isim, kabupaten Manokwari Selatan,” jelas kapolres dikonfirmasi, Selasa malam (11/6/2019).

Kapolres menjelaskan kronologis kejadian, bermula pada saat itu rombongan yang terdiri atas korban dan pelapor serta saksi berjumlah yang berjumlah 5 orang tibanya di PT Megapura Bangun di distrik Tahota pukul 19.30 WIT.

Kemudian, korban bersama pelapor jalan kaki menuju pertigaan jalan distrik Isim. Namun diperkirakan baru seperempat perjalanan, korban mengeluh sesak nafas sehingga pelapor dan saksi memberikan obat neo napacin 1 butir dan air putih.

“Korban minum obat dan beberapa saat kemudian korban muntah-muntah dan mulutnya mengeluarkan busa, lalu korban menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 20.00 WIT. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke PT Megapura Bangun dan setelah dibantu oleh dokter dan anggota Brimob yang PAM di perusahan tersebut,” ujarnya.

Kapolres menambahkan, pelapor dan saksi sempat menitip pesan kepada masyarakat yang melintasi dari arah Bintuni menuju Manokwari, agar melaporkan kejadian ini kepada aparat yang lakukan pengamananan di PT Megapura Bangun maupun dokter, untuk datang membantu evakuasi jenazah ke manokwari.

Lihat juga  LP3N: Elektabilitas Pit-Matret Tinggi di Teluk Bintuni

”Anggota Polsek Ransiki dengan menggunakan mobil patroli dan mobil ambulance puskesmas menuju ke lokasi PT Megapura Bangun untuk mengevakuasi jenazah,” tutup Kapolres.

Kepala Distrik Merdey, Yustina Ogoney, yang dikonfirmasi secara terpisah, membenarkan peristiwa meninggalnya bendahara kampung, Sifester Siamma.

“Iya, benar. Korban meninggal pas di tengah-tengah jalan Mameh. Saya belum tahu persis kejadian sebenarnya, tetapi yang meninggal itu Sifester Siamma,” ujar Yustina Ogoney.

Salah seorang warga Teluk Bintuni, Rahmat Firdaus yang dikonfirmasi mengatakan, korban meninggal di Kolam Bebek, kampung Mameh, distrik Tahota.

“Saat kejadian saya tidak ada dilokasi, tetapi kebetulan tanggal 10 Juni, saya juga berada di lokasi sampai pukul 19.00 WIT. Jadi tidak sempat melihat langsung kejadian tersebut,” tutur Rahmat Firdaus. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *