MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Papua Barat, Haryono May menegaskan, AMPG hingga kini belum menentukan dukungan kepada bakal calon Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua Barat.
Partai golkar Papua Barat dijadwalkan akan menggelar Musda ke III pada 11-12 Maret mendatang. Suksesi di tubuh golkar Papua Barat, ini diikuti 2 bakal calon masing-masing Rudi Timisela sebagai petahana dan Lambert Jitmau, senior kader golkar yang kini menjabat Wali Kota Sorong.
“AMPG Papua Barat belum menentukan sikap jelang Musda, karena saya juga sedang berkomunikasi dengan senior-senior termasuk dengan Ketua Umum AMPG. Dinamika jelang musda masih berjalan. AMPG akan bersikap saat pelaksanaan musda nanti,” kata Hariyono May, Rabu (4/3/2020).
AMPG merupakan salah satu organisasi sayap partai golkar yang memiliki hak suara bersama 18 pemilik suara lain, yaitu 13 DPD, DPP, organisasi pendiri dan organisasi didirikan partai golkar.
Pernyataan Haryono May ini menegaskan sikap AMPG sekaligus menepis adanya pernyataan kader AMPG yang menyatakan AMPT telah memberi dukungan terhadap salah seorang bakal calon.
“Kita ingin AMPG semakin besar ke depannya sehingga ketua golkar yang terpilih juga harus memperhatikan itu. Ini komitmen AMPG dalam menentukan sikap dan dukungannya. Ini semua masih berproses sehingga jangan terburu-buru dalam bersikap,” ujarnya.
Menyoal pernyataan dukungan yang dilontarkan kader, lanjut Haryono May, adalah sebuah dinamika dan lumrah dalam berorganisasi. Apa lagi organisasi sekelas partai golkar.
“Biasalah namanya anak muda. Itu obrolan warung kopi anak-anak AMPG, bukan keputusan resmi pimpinan dan lembaga. Saya dan sekretaris, kan yang legal dan legitimated, sah secara de facto dan de jure. Aspirasi yang ada tetap akan dipertimbangkan oleh kami,” tukasnya.
Haryono menambahkan, sukses partai golkar Papua Barat diharapkan tidak menjadi ajang pertentangan yang menciptakan jurang pemisah. Pihak yang berkepentingan dengan musda diimbau tetap mampu mempersatukan kader, bukan merapuhkan soliditas partai golkar.
“Salah satu kriteria penting bagi kami anak milenial atas calon pemimpin golkar Papua Barat ke depan adalah kemampuan untuk menghimpun dan mempersatukan semua kader
Pemimpin yang baik yang akan kita dukung. Musda cuman 2 hari, kita berGolkar itu selamanya. Terlalu mahal persatuan kader dibanding fanatisme sempit kepada calon apa lagi syahwat kekuasaan,” pungkasnya. (ARF)