Kader PKS Papua Barat Mesti Jadi Pelumas dan Garam Penyedap

MANOKWARI, PAPUAKITA.comMeski memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, tapi tidaklah menjadikan Wilayah Indonesia Timur (Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) masih menghadapi permasalahan soal ketertinggalan, kemiskinan, dan konflik sosial.

Hal itu diutarakan, Saadiyah Uluputty, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Wilayah Indonesia Timur DPP Partai Keadilan Sejahtera, saat menyampaikan pidato politik pada Rakerwil se-Papua Barat yang diselenggarakan oleh DPW PKS Papua Barat, Sabtu (27/3/2021).

Saadiyah menyatakan, PKS akan senantiasa mendorong kebijakan politik dan anggaran yang proposional serta mendorong integritas sosial antar-komunitas, suku, dan antar-agama yang terjalin secara berkualitas.

“Saya berharap hadirnya anggota DPRD PKS, pengurus PKS bisa menjadi pelumas bagi interaksi sosial yang berkualitas, toleran, dan humanis. Dipandu oleh nilai-nilai agama sebagaimana visi PKS, islam sebagai rahmatan lil alamin dan nilai-nilai budaya luhur yang kita miliki bersama,” kata Saadiyah.

Saadiyah juga aktif sebagai anggota Fraksi PKS DPR RI. Dirinya mengatakan, BPW PKS berharap tantangan yang dihadapi di wilayah Indonesia timur ini menjadi pemantik dan pemacu semangat pengurus di tingkat wilayah, di tingkat daerah, hingga tingkat kecamatan dan ranting.

Saadiyah mengingatkan, pengurus partai dalam menyusun agenda-agenda politik dan sosial dalam satu periode, harus dapat mengokohkan kiprah PKS pada level kampung serta membangun komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat di kampung, distrik, dan perkotaan.

“Jadilah pelumas untuk mengakselerasi interaksi sosial yang berkualitas. Saya sebutkan jadilah garam penyedap, seperti Masako bagi kehidupan sosial di Papua Barat biar interaksi sosial kita terasa nikmat dan nyaman. Insha Allah jika dilakukan dengan baik akan mengokohkan PKS baik di parlemen maupun di masyarakat,” ujarnya.

Saadiyah menambahkan, pentingnya kehadiran kader PKS di dunia politik sebagaimana tagline PKS, yaitu “hadir untuk melayani”.

Lihat juga  Empat pesan Salim Asegaf pada rakoor pemenangan pemilu PKS Papua Barat

Dengan demikian, harus menjadi pelayan dan menjadi pembela. Sehingga di 23 tahun hadirnya PKS di Indonesia dengan tampilan yang lebih segar bisa menjadi pelopor untuk melayani dan menjadi pembela masyarakat.

“Khusus untuk kader dan pengurus PKS, mari kita bingkai seluruh kerja-kerja dengan bingkai niat yang tulus di awal, sungguh-sungguhnya di tengah, dan hasil yang baik ada di akhir. Itulah sesungguhnya yang diarahkan oleh DPP yang harus dipahami secara utuh. Jika tidak dengan niat yang tulus maka kehadiran kita akan mejadi sesuatu beban dan terasa terpaksa,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Stafa Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Khusus, Roberth R. A Rumbekwan mengingatkan, pengurus dan kader DWP PKS diharapkan bergotong-royong dan membantu pemerintah untuk sama-sama menyejahterakan masyarakat di Provinsi Papua Barat.

“Pemerintah selalu mengharapkan kerja sama yang baik dengan organisasi dan partai politik sehingga apa yang diharapkan dan dicita-citakan dapat terwujud demi masa depan dan kesejahteraan masyarakat. Semoga apa yang dihasilkan dalam rapat kerja ini memberikan hasil yang baik,” kata gubernur. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *