Konvensi Mansinam, Komitmen Masyarakat Suku Tehit Menyongsong Suksesi Kepala Daerah

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kostelasi politik di Kabupaten Sorong Serang menjelang suksesi kepala daerah, diikuti dengan sebuah gagasan dari masyarakat adat suku Tehit. Salah satu suku di tanah Sorong Selatan, ini mulai melakukan konsolidasi.

Wujud dari konsolidasi itu dimulai dengan pelaksanaan konvensi Mansinam. Konvensi ini turut di hadiri sejumlah figur yang digadang-gadangkan menjadi bakal calon kepala daerah kabupaten Sorong Selatan periode 2020-2024.

“Konvensi Mansinam ini bertujuan untuk dao pemulihan diri, dan kerinduan besar suku tehit untuk bersatu membangun kebersamaan dalam rangka mempersiapkan diri menyosong pelaksanaan pilkada 2020. Ini dasar pemikiran masyarakat suku tehit,” jelas Ketua LMA Suku Tehit, Philipus Momot, Senin (1/7/2019).

Konvensi Mansinam
Kiri-kanan. Pdt. Leonard Yarollo, tokoh agama asal suku Tehit dan Ketua LMA masyarakat adat suku Tehit, Philipus Momot. Foto : RBM

“Jadi ini dalam rangka ibadah penyembahan dan penyerahan diri supaya tidak boleh ada perbedaan di antara 12 sub suku yang dibawahi oleh lembaga masyarakat adat tehit. Semua harus sepakat untuk satu. Dan satu itulah yang didorong secara bersama-sama,” sambung Philipus Momot.

Menurutnya, konvensi merupakan langkah awal, untuk menentukan langkah-langkah teknis berikutnya dalam rangka mendudukan semua putra/puteri terbaik Sorong Selatan yang akan ikut dalam suksesi kepala daerah 2020.

“Harus duduk bersama dan menyepakati diantara sekian orang terbaik, supaya memfokuskan hanya satu sehingga semua kekuatan, potensi yang dimiliki oleh orang asli tehit di berbagai bidang, semua bekerja sama dan mendorong calon yang bersangkutan untuk bisa menduduki kursi kepala daerah 2020-2024,” ujarnya.

Meski demikian, tak membeberkan satu per satu bakal calon kepala daerah dari suku tehit, Philipus Momot mengaku, ada sekira 9 nama yang sudah mengemuka di tengah-tengah masyarakat adat suku tehit.

Informasi yang berhasil dihimpun, salah satu figur calon kepala daerah yang diusulkan adalah Pieters Kondjol yang kini menjabat ketua DPR Papua Barat (DPRPB). “Juga calon petahana, Semua itu (nama-nama) kita gumuli di dalam doa,” tutupnya.

Lihat juga  KPU Pegunungan Arfak Mewaspadai Keterlambatan Distribusi Logistik

Terpisah, salah seorang tokoh agama asal suku Tehit, Pdt. Leonard Yarollo menegaskan, siapapun yang akan diusulkan sebagai calon pemimpin di tanah tehit, harus paham akan adat dan budaya masyarakatnya. Sehingga calon yang akan diusulkan harus jelas silsila keluarganya.

“Perlu harus konsolidisasi dengan semua stakeholder. Semua orang tehit punya hak untuk maju sebagai orang nomor satu di kabupaten Sorong Selatan. Harus buka tikar adat, biar enak diskusinya dari hati ke hati. Bicara figur, yang menjadi aspek utamanya adalah latar belakangnya, maka perlu ada konsolidasi,” tegasnya.

Yarollo menambahkan, kegiatan konsolidasi penting digelar di tanah tehit, supaya figur yang diusung mendapat restu dari semua elemen masyarakat adat suku tehit.

“Alangkah baiknya kegiatan seperti ini kembali ke sana (tanah tehit), kita duduk dan bicara siapa yang pantas? Dari informasi kan, ada 9 orang. Dari Sembilan orang ini siapa yang pantas dimunculkan ke publik. Tidak semuda itu, harus ada konsolidasi,” pungkasnya. (RBM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *