MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) dalam pemilu 2024, sebanyak 567 orang.
Penetapan DCT tersebut berlangsung dalam rapat pleno terbuka yang dihadiri perwakilan dari18 partai politik di tingkat provinsi, Jumat (3/11/2023). Rapat ini dipimpin Ketua KPU Paskalis Semunya didampingi sejumlah komisioner.
Kata Semunya, penetapan DCT dilakukan serentak di Indonesia. Ia mengatakan, KPU Papua Barat telah melakukan proses terhadap daftar calon tetap ini lebih kurang selama 4 bulan.
“Dalam prsosesnya 586 DCS berangsur turun menjadi 567 DCS dan lewati masa tanggapan belum ada tanggapan. Akan tetapi Bawaslu memberikan rekomendasi-rekomendasi,” katanya.
KPU mencatat, selama pencalonan bakal calon legislatif dijumpai sebanyak 24 ASN. Kemudian tersaring menjadi 20.
“Sampai dengan kemarin, mengerucut pada calon terutama ASN. ASN wajib mundur yang dibuktikan dengan SK pemberhentian,” ujar Paskalis Semunya.
Dalam proses pleno DCT ini, Bawaslu sempat menyoroti salah satu bakal calon asal Partai Umat atas nama Yohanes Rumaseb dari daerah pemilihan Teluk Wondama. Bacaleg tersebut dipersoalkan status ASN.
“17 partai semua punya masalah yang sama, tapi semua bisa selesaikan syarat jadi caleg. Biar ada asas keadilan. Kami juga butuh penjelasan partai,” tegas Ketua Bawaslu Elias Ijie.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Partai Umat Jimi Morin mengaku, bacaleg yang bersangkutan dalam kondisi kurang sehat. Kendati demikian, usia yang bersangkutan sudah pensiun.
“Akan tetapi yang bersangkutan tidak urus surat pensiun. Proses pengurusan SK pensiun dalam upaya,” jelasnya.
Paskalis Semunya menyatakan, meski sudah pensiun sebagai ASN, tetapi harus ada syarat administrasi yang wajib dilampirkan saat pencalonan. “SK keputusan pensiun dalam proses. Harapkan secepatnya diserahkan,” ujarnya.
Pelaksanaan rapat pleno ini menghadirkan unsur forkompimda. Sayangnya, rapat yang semula dijadwalkan pukul 14.00 WIT ini molor lebih kurang 2 jam.
“Pleno DCT ini berjalan aman dan lancar atas koordinasi dan komunikasi yang terbangun baik,” tutup Paskalis. (PK-01)