Dinas Pendidikan genjot potensi seni ukir khas Raja Ampat

WAISAI, PAPUAKITA.com—Guna mendukung penyaluran bakat dan eksitensi seniman, Dinas Pendidikan Kabupaten Raja Ampat menggelar kegiatan pelesatarian kearifan lokal—seni ukir. Selain mendukung eksistensi seniman, kegiatan ini juga bertujuan untuk menggali potensi yang tersimpan serta melestarikan budaya daerah.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan kabupaten Raja Ampat Aleks Mambrasar mengatakan, bakat seniman dan potensi seni ukir cukup tinggi. Akan tetapi belum tersalurkan maksimal. Ia mengatakan, hal itu didasarkan pada hasil survei terhadap objek kebudayaan yang dilakukan dinas pada 2019 lalu.

“Peserta kegiatan kearifan lokal sebanyak 50 orang yang berasal dari Distrik Waigeo Selatan, Meosmansar, dan Waisai. Bakat yang dimiliki kadang hanya disalurkan melalui ukiran-ukiran di (media) papan, ujung jembatan, dan tiang-tiang rumah,” ujar Aleks, Rabu (6/10/2021).

Melalui pelatihan yang digelar, Aleks berharap, bakat serta seni ukir kabupaten Raja Ampat bisa terkelola dengan baik. Sehingga mendukung eksistensi pariwisata daerah yang sudah sangat tersohor ke penjuru dunia.

“Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, yakni (4-6 Oktober). Kegiatna ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi pendapatan dan menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat lokal,” ujarnya.

Melalui kegiatan pelatihan seni ukir, Aleks menambahkan, hasil karya yang dihasilkan akan dihimpun dan selanjutnya dipamerkan pada agenda-agenda rutin daerah, seperti Festival Suling Tambur yang dijadwalkan di distrik Kepulauan Sembilan pada November mendatang.

“Diharapkan juga kerajinan seni ukir khas Raja Ampat semakin dikenal luas,” pungkasnya. (PK-04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *