MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Perayaan HUT ke-158 Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanaha Papua Jemaat Elim Kwawi, Manokwari, dilaksanakan dengan sederhana, Minggu (24/2/2019).
Dalam khotbahnya yang mengambil ayat pembacaan Firman Tuhan dari Matius 16:13-20, Pdt. Fransisca Marlissa mengajak, jemaat GKI Elim Kwawi agar memiliki iman seperti Simon Petrus.
Hal ini dikarenakan dari begitu banyak anggapan orang mengenai pribadi Yesus yang diaggap hanya seorang nabi, namun Simon Petrus bisa memaknai imannya tentang Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juru selamat.
“Ketika Seseorang memiliki Yesus dan mengenal Yesus secara pribadi sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidupnya, orang itu adalah orang yang hidupnya sangat berbahagia,” demikian refleksi firman Tuhan yang disampaikan Pdt. Fransisca Marlisa, S.Fil.
Kata Pdt. Fransisca, mengumpamakan iman Petrus layaknya batu karang yang kokoh yang tidak akan bisa tergoyahkan meski diterjang ombak.
“Memiliki iman seperti ini dia bisa di mana saja, dia akan mampu menerobosi segala rintangan di hadapannya, dia bisa bertahan walaupun ada badai gelombang menerjangnya,” tuturnya.
Menurut Pdt. Fransisca, iman seperti inilah yang juga bisa membuat Rasul Paulus berkata “Bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan”.
“Rasul Paulus tidak takut pada kuasa kematian, kapan saja Tuhan akan panggil dia, dia akan selalu siap, karena dia sudah memiliki Yesus dalam hidupnya”, jelas Pdt. Fransisca.
Dikatakan, pernyataan dari Simon Petrus tersebut merupakan dasar yang kokoh bagi seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan juru selamat bagi hidupnya.
Dalam kesempatan itu, Pdt. Fransisca mengingatkan, jemaat perlu memiliki pondasi iman yang kokoh di dalam Yesus Kristus sehingga hatinya bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan mereka tidak mudah diombangambingkan oleh pengajaran-pengajaran baru yang menyesatkan.
“Kebenaran di dalam Yesus adalah mutlak, kebenaran di dalam Yesus itu tidak bisa tergantikan oleh apapun di dunia ini, dan kebenaran di dalam Yesus tidak akan bisa dispekulasi,” tegas Pdt. Fransisca.
Jemaat GKI Elim Kwawi adalah Jemaat ke-2 yang ada di seluruh Tanah Papua. Di HUT yang ke-158 ini untuk bisa mengenang dan meneladani apa yang telah dilakukan oleh Carl Wilhelm Ottow dan Johan Gottlod Geissler yang telah merintis jemaat GKI Elim Kwawi di tahun 1861.
Perjalanan dalam mengabarkan injil, hal yang dialami Carl Wilhelm Ottow dan Johan Gottlod Geissler banyak ditulis oleh F.C. Kamma.
“Tidak semudah membalikan tangan untuk mereka melakukan misi pekabaran injil, mereka menempuh perjalan sepenjang 700 kilometer untuk bisa sampai di Papua demi kerinduan untuk membawa berita keselamatan kepada orang-orang yang belum terjamah oleh peradaban pada waktu itu,” ucap Pdt. Fransisca.
Wakil Ketua Jemaat GKI Elim Kwawi, J. Mandowen mengatakan, GKI Elim Kwawi untuk tahun ini tidak mengadakan kegiatan, karena sedang memperioritaskan pembangunan gedung gereja baru.
“Saat ini kami sedang fokus dalam pembangunan gedung gereja yang baru, jadi kita laksanakan itu dalam ibadah saja,” ungkap Mandowen.
Mandowen menambahkan, di usia yang lebih dari satu abad ini, dia mengharapkan ada perubahan dalam hal pelayanan, persekutuan, dan semua unsur bisa menjalin kerja sama yang baik, sehingga ke depan jemaat bisa melaksanakan pelayanan dengan lebih baik lagi. (EFN)