Pemerintah di berbagai negeri telah mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk melindungi keamanan kaum perempuan. Namun, para perempuan di seluruh dunia masih rentan terhadap tindakan kekerasan.
WHO memperkirakan bahwa hampir satu dari tiga perempuan, atau kurang lebih 736 juta orang, mengalami penganiayaan fisik atau verbal selama hidup mereka.
Yang memprihatinkan, data yang muncul menunjukkan bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan justru meningkat selama pandemi COVID-19.
”Ini adalah krisis global yang tidak hanya berdampak kepada perempuan saja, namun juga kepada keluarga-keluarga dan masyarakat,” kata Charles Wilman Tambunan, juru bicara Saksi-Saksi Yehuwa. ”Perlakuan terhadap perempuan seharusnya menjadi perhatian semua orang.”
Selama bulan April 2024, sebuah artikel berjudul, “Perlakuan Terhadap Perempuan – Pandangan Alkitab?” akan diterbitkan di jw.org, situs web resmi Saksi-Saksi Yehuwa, sebagai sumber informasi gratis bagi para perempuan yang mengalami kekerasan dan membutuhkan penghiburan serta dukungan.
Artikel yang berdasarkan Kitab Suci ini membahas pandangan Pencipta terhadap perempuan dan apa yang ingin Dia lakukan di masa depan sehubungan dengan kekerasan terhadap perempuan.
”Kitab Suci memberikan banyak sekali harapan bagi korban kekerasan,” kata Wilman. ”Kami harap artikel ini bisa membantu para perempuan merasa disayangi, dihargai, dan didukung.”
Artikel ”Perlakuan Terhadap Perempuan – Pandangan Alkitab” bisa diakses secara gratis di jw.org, yang memuat informasi praktis berdasarkan Kitab Suci dalam lebih dari 1.084 bahasa.