MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat mewujudkan bentuk kepedulian pada upaya percepatan pencegahan penyebaran Covid-19 di Papua Barat di tengah masa Paskah yang diliputi suasana pandemi Covid-1.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, S. Donny H. Heatubun menyerahkan 234 paket bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan melalui Paroki Gereja Imanuel Sanggeng Manokwari yang mewakili Keuskupan Manokwari-Sorong, Jumat (8/5/2020).
Bantuan ini diterima oleh Pastor Paroki, Peter Lamber Pati di kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Papua Barat.
“Paket bantuan penanganan Covid-19 terdiri atas alat kesehatan berupa sabun cuci tangan, sabun mandi, dan deterjen serta bahan makanan berupa beras, minyak goreng, dan lauk olahan,” jelas Donny Heatubun memalui siaran pers yang diterima redaksi Jumat malam.
Penyaluran paket-paket bantuan dimaksud akan dilakukan oleh Seksi Sosial Keuskupan Manokwari-Sorong, ditujukan bagi keluarga-keluarga yang berada di lingkungan sekitar Paroki.
Menurut Donny Heatubun, pemberian bantuan kepada ratusan keluarga kurang mampu, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran mereka atas pentingnya protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga upaya pemberantasan pandemi ini dapat dilakukan secara optimal.
“Pemberian bantuan ini adalah bagian dari program “Dedikasi Untuk Negeri” Bank Indonesia yang merupakan aksi kepedulian Bank Indonesia kepada masyarakat, khususnya dalam mendukung upaya Pemerintah mengatasi pandemi Covid-19,” ujarnya.
“Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif mengikuti seruan Pemerintah dalam memitigasi penyebaran Covid-19, baik melalui social/physical distancing, bekerja dari rumah (WFH), dan bertransaksi secara non tunai,” sambung Donny Heatubun.
Donny Heatubun menabahkan, BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, OPD terkait, dan Satgas Covid-19 untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. (*/ARF)