MANOKWARI, Papuakita.com – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengungkapkan, kerukunan umat beraga di Provinsi Papua Barat terjalin baik, bukan sekadar retorika.
“Bukan retorika belaka tetapi dimaknai sebagai karakter dan gaya hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” kata gubernur saat melepas peserta wisata rohani yang dikaloborasi dalam satu pertemuan bersama yang berlangsung di gedung PKK Arfai, Senin (18/6/2018) sore.
Kata gubernur, sebagai wujud kehormatan kepada Tuhan YME dan komitmen pemerintah provinsi Papua Barat untuk memelihara dan menjaga kerukunan antar umat beragama, maka seluruh umat beragama diberikan kuota wisata rohani secara adil.
Peningkatakan mental spiritual melalui wisata rohani ini, adalah wujud pemerintah Papua Barat untuk terus meningkatkan indeks kerukunan umat beragama provinsi Papua Barat secara Nasional, dimana tahun 2016 Papua Barat berada pada peringkat 6, dengan indeks kerukunan 72,84 persen.
“Ini cukup baik. Namun perlu lagi ditingkatkan.Tujuan wisata rohani tidak lain untuk meningkatkan peribadatan kepada Tuhan YME sesuai agama masing-masing,” ujarnya.
Menurut gubernur, umat diberikan kesempatan untuk mengunjungi dan ikut merasakan peristiwa pada destinasi-destinasi religius yang ada. Juga untuk meningkatkan kompetensi peribadatan.
Bukan hanya itu saja, lanjut gubernur, dalam proses pembangunan bukan hanya hasil pembangunan yang harus dirasakan oleh rakyat tetapi kesempatan untuk menikmati wisata rohani pun menjadi hak rakyat.
“Ini (wisata rohani) juga untuk menjalin silaturahmi antar umat beragama dengan pemerintah untuk saling mengasihi satu sama lainnya tanpa memandang agama, suku, ras dan golongan,” ucap gubernur.
Kepala Biro Mental Spiritual Setda Provinsi Papua Barat, Hermus Indou sebagai ketua panitia melaporkan, kegiatan pelepasan dilakukan secara bersama, dengan maksud untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama di Provinsi Papua Barat. Sebelumnya dilakukan seraca terpisah-pisah.
“Seluruh peserta dari kabupaten/kota hari ini berkumpul guna mengikuti kegiatan ini secara bersama-sama,” ungkapnya.
Keseluruhan peserta yang akan mengikuti wisata rohani, yakni sebanyak 406 orang. Dengan kuota umat Kristen Protestan sebanyak 196 peserta, Islam 75,Kristen Khatolik 30, serta Hindu dan Budha masing-masing 25 peserta.
Selain itu, ditambah para pendamping dari pemerintah daerah, kesehatan dan media sebanyak 50 orang. “Adapun sumber pembiayaan melalui APBD Provinsi Papua Barat sebesar Rp 20 miliar,” ungkap Hermsu. (MKD)