MANOKWARI, PAPUAKITA.COM— Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan menyatakan, kerusuhan tanggal 19 Agustus yang terjadi di kabupaten Manokwari, merupakan bencana sosial yang tidak kita duga sebelumnya. Karena telah berdampak pada semua pihak, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah. Untuk itu perlu ditangani secara baik pascabencana sosial tersebut.
Pernyataan Demas Mandacan ini disampaikan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati Edi Budoyo pada penyerahan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada 165 unit usaha yang menjadi korban kerusuhan tersebut.
“Kementerian Sosial melalui pemerintah kabupaten Manokwari telah menyerahkan bantuan sosial kepada 165 unit usaha ekonomi produktif (UEP) masing-masing sebesar Rp5 juta, sehingga total sebesar 825 juta rupiah,” jelas bupati.
Penyerahan bantuan UEP ini dilakukan di Jayapura, Papua pada tanggal 12 Oktober 2019 lalu. Penyaluran ini baru dapat disalurkan karena adanya persoalan dengan data-data penerima bantuan.
Bupati Demas Mandacan mengatakan, bantuan UEP merupakan perjuangan dan perhatian pemda guna mengangkat derajat hidup masyarakat. Hal ini, lanjut bupati, sesuai dengan tujuan dan peran pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat bertujuan mengangkat perekonomian.
“Semoga pemberian bantuan UEP dapat membuat keluarga berkembang dan lebih sejahtera. Kiranya bantuan ini dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat usaha ekonomi produktif,” pesan bupati.
Wabup Edi Budoyo menambahkan, semua lapisan masyarakat memiliki kewajiban menjaga Manokwari sebagai rumah bersama, agar tetap aman dan kondusif. Apabila mengingat situasi dan kondisi pada saat terjadi kerusuhan 19 Agustus lalu, tentu menangkutkan.
Meski demikian, wabup mengajak masyarakat tetap memanjatkan rasa syukur karena tidak terkena imbas dari upaya pihak-pihak tertentu yang ingin mengarahkan kerusuhan tersebut ke arah disintegrasi bangsa. “Kita patut bersyukur karena upaya itu tidak berhasil, kita tetap satu dalam kesatuan NKRI. Itu yang patut kita syukuri,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, wakil bupati menyampaikan apresiasi kepada gubernur dan wakil gubernur yang sigap dan tanggap dalam manajemen konflik pascabencana. Sehingga dalam waktu relatif sangat singkat kondisi di kabupaten Manokwari dan provinsi Papua Barat kembali pulih dan kembali aman.
Adapun Kepala Dinas Sosial, Muhammad Mansyur menambahkan, penyaluran UEP baru dapat dilaksanakan. Karena pascakerusuhan beberapa korban tidak berada di tempat, sehingga validasi data menjadi terlambat.
“Bantuan ini sudah teralisir. Dan bantuan ini semuanya melalui ATM. Kalau ada masalah, kita hubungannya nanti dengan bank mandiri untuk penyalur bantuan kerusuhan,” jelas Mansyur.
Penyerahan bantuan UEP kepada ratusan korban kerusuhan 19 Agustus lalu, juga dirangkai dengan launching penyaluran Program Bantuan Non Tunai (PBNT) di kabupaten Manokwari. Diketahui, jumlah penerima PBNT di daerah ini berkisar 9.000 an kepala keluarga. (RBM)