MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Pengembangan pariwisata Provinsi Papua Barat dijabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah menjadi dua program, yakni program pengembangan terpusat dan progtram pengembangan tersebar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia mengatakan, program pengembangan pariwisata terpusat dilaksanakan di Kabupaten Manokwari. Sementara untuk program tersebar mendapat dukungan alokasi anggaran yang disesuaikan dengan fokus pengembagan di masing-masing daerah.
“Program pengembangan terpusat kita memilih kabupaten Manokwari. Untuk rogram tersebar, kita mengikuti usulan dari kabupaten dan kota. Seperti apa rencana pengembangan pariwisata dan kebudayaan di wilayah mereka, tugas kami hanya mendorong dengan sharing dana,” kata Yusak Wabia.
Adapun program pengembangan terpusat di wilayah Manokwari mencakup empat kegiatan penting, yakni kegiatan non fisik berupa pembangunan gedung kesenian. Untuk pembangunan fisik berupa pasar seni, pembangunan spot-spot baru di Pantai Wisata Petrus Kafiar, dan Museum Daerah milik provinsi.
“Dengan kegiatan-kegiatan yang direncanakan itu kita harapkan semua potensi kebudayaan dan pariwisata di Papua Barat bisa lebih ter-expose secara baik,” ucap Yusak Wabia.
Yusak menambahkan, sharing dana untuk mendukung program pengembangan pariwisata tersebar di kabupaten dan kota disesuaikan fokus di setiap daerah.
Misalnya, di kabupaten Raja Ampat dengan wisata baharinya. Di mana, pelabuhan penyeberangan dari Kota Sorong masih menyatu dengan pelabuhan rakyat. Untuk itu, sedang diupayakan pembangunan pelabuhan khusus.
“Dalam penilaian pariwisata sangat kurang. Kita merencanakan untuk mendorong pembuatan pelabuhan khusus bagi wisatawan baik mancanegara, domestik maupun wisatawan lokal,” imbuhnya. (MR3)