Distrik Neney
Ruas jalan trans Manokwari Selatan-Pegunungan Arfak tepatnya di ruas jalan Distrik Neney putus akibat diterjang banjir. Foto : Istimewa

Waspadai Ancaman Banjir di Wilayah Teluk Wondama

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir mengimbau masyarakat di Kabupaten Teluk Wondama, mewaspadai ancaman banjir. Terdapat empat sungai di Teluk Wondama yang menyebabkan tinggi potensi banjir.

“Di Wasior, Teluk Wondama terdapat empat sungai besar yang melintasi permukiman padat penduduk. Empat sungai ini mengalir cukup deras dari gunung Wondiboy terutama saat hujan,” kata Ampnir.

Keempat sungai tersebut diantaranya, sungai Sanduai, sungai Anggris, sungai Maniwak, dan satu sungai di Rasie. “Saat banjir bandang 2010, Sungai Sanduai cukup banyak menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur,” jelas Derek Ampnir.

Kalaksa BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir. Foto : RBM

Untuk meminimalisir potensi banjir serta ancaman bencana lainnya, Derek Ampnir menyarankan, BPBD setempat perlu melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi empat sungai yang ada tersebut. Upaya ini untuk mencegah sedimentasi atau pendangkalan serta melakukan normalisasi sungai.

“Karakter lahan di Wondama terutama di daerah aliran sungai ini tanah berpasir. Maka proses sedimentasi ini berlangsung sangat cepat, apalagi saat musim hujan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” jelasnya.

Tercatat pada Oktober 2010, Wasior pernah dilanda banjir bandang. Dari kejadian tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah ini setidaknya punya pengalaman dan belajar banyak dalam upaya mitigasi bencana.

“Kondisi di Sentani, Jayapura, Papua memiliki kemiripan dengan Wasior,Teluk Wondama. Wasior sudah pernah alami banjir bandang hebat pada 2010, jumlah korban jiwa tidak sedikit. Di Sentani ada gunung Sycloop, kita di Wondama punya gunung Wondiboy,” tutup Derek.(MR3)