MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Guna mendorong kesadaran tinggi masyarakat tidak lagi memelihara jenis burung yang dilindungi, Kicau Mania Manokwari (KMM) mulai merangkul para pecinta maupun peternak burung di daerah ini.
“Kami punya misi khusus, karena kita lihat di Manokwari banyak yang memelihara burung yang dilindungi sesuai dengan Undang Undang. Mungkin dengan hadirnya Kicau Mania Manokwari, masyarakat tidak lagi memelihara burung yang dilindungi dan cenderung bisa diikutsertakan dalam lomba,” Ketua KMM, Matsolik di sela perlombaan yang dipusatkan di Gedung Organisasi Wanita, Sabtu (14/3/2020).
Sebanyak 13 jenis burung berikcau yang dilombakan, pure (murni) semua burung adalah hasil ternak para pencinta burung. Kriteria penilaian dititikberatkan sesuai dengan jenis-jenis burung. Menurut Matsolik, pencita burung jumlahnya sudah banyak di Manokwari, serta banyak melombakan jenis burung yang juga dilombakan di tingkat nasional.
“Contohnya jenis berkicau yang dinilai adalah volume suara, gaya suara serta isian dari burung. Itu nominasi utama yang dilihat. KMM juga mendatangkan satu juri asal Jawa Timur yang juga berperan sebagai mentor dan diperkuat dengan delapan juri lokal,” ujarnya.
Kata Matsolik, burung berkicua memiliki penggemar sehingga membutuhkan wadah. Dirinya berharap kehadiran KMM bisa berkontribusi dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam rangka meminimalisir perburuan terhadap jenis-jenis burung endemik di daerah ini.
“Kehadiran KKM diharapkan berdampak pada beberapa aspek. Tidak terjadi eksploitasi terhadap burung endemik Papua yang dapat mengurangi habitatnya, bahkan sampai punah. Membantu pemda wujudkan ekonomi kemasyarakatan, karena di Manokwari sudah ada peternak burung dan peternak pakan burung,” jelasnya.
Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Setda kabupaten Manokwari, Harjanto Ombesapu, mengapresiasi kehadiran KMM yang mendorong serta menjaga kelestarian jenis satwa burung endemik Papua dan burung lainnya yang dilindungi Undang Undang.
“KMM juga menjadi wujud kehidupan toleransi tinggi, perkuat kehidupan bermasyarakat dan mendukung program pemerintah daerah dalam rangka mencapai visi dan misi. Guna mendukung percepatan pembangunan dari berbagai sektor, serta pemberdayaan UMKM dibutuhkan peran aktif masyarakat yang miliki ketrampilan. Apresiasi KKM dalam kontribusinya yang positif,” kata bupati.
Bupati berharap KKM menjadi salah satu ormas yang bisa memberikan teladan bagi masyarakat di Manokwari. “Lomba ini selain hobi bisa tumbuhkan spirit dan bisa hindari diri dari miras dan narkoba,” imbaunya.
Ketua Panitia Jasat Kadarusman mengatakan, pameran Komunitas Dan Kontes Burung Berkicau Bupati Cup I Tahun 2020, selain diikuti peserta dari Manokwari, juga diikuti oleh peserta asal Kota Sorong dan kabupaten Biak, Papua.
“Penghobi burung kicau di Manokwari kian bertambah dan berdampak positif. Ini sevent positif sebagai wujud apriesiasi penghobi, pencinta, dan pemelihara burung berkicau. Ini juga sarana hiburan bagi masyarakat,” katanya. (ARF)