MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Kabupaten Manokwari menyerahkan 4 unit mini bus kepada Badan Usaha Desa (BUMDes) di empat distrik, yaitu distrik Prafi, Masni, Sidey, dan ditrik Manokwari Utara. Penyerahan mini bus ini berlangsung di Kantor Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, Kamis (14/5/2020).
Sebelumnya, telah dilakukan serah terima sejumlah minibus ini dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi kepada pemkab Manokwari beberapa waktu lalu. Adapun penganggaran bantuan mini bus ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) afirmasi kementerian.
“Kami minta maaf, karena covid-19 sehingga penyerahan bus ini tertunda. Setelah diserahkan 100 persen tanggung jawab fisik ada di BUMDes. Ingat itu Tidak ada lagi permohonan permintaan biaya operasional bus. Selama 1 tahun ganti oli dan servis itu masih gratis,” kata Kepala DPKP, Albert Simatung saat memberikan arahannya.
Dalam kesempatan yang sama, Albert Simatupang mengingatkan para pengelola mini bus agar mengikuti aturan yang berlaku, bahwa belum bisa menarik biaya atau ongkos sampai dengan adanya penetapan trayek dan tarif.
“Jangan sekali-kali memungut biaya sampai ada penetapan tarif dan trayek. Kalau ada pelanggaran, kami tarik dan bus dinonaktifkan. Jangan sampai diklaim KKN oleh masyarakat. Harus ada regulasi dulu baru tetapkan tarif,” ujarnya.
Di sisi lain, dirinya meminta agar BUMDes berkoordinasi dengan akutan pedesaan yang telah ada dan beroperasi. Hal itu penting dilakukan agar meminimalisir permasalahan terkait penentuan tarif dan operasional bus.
“Tolong semua BUMDes duduk dengan sopir yang ada biar tidak ada keributan. BUMDes harus prioritaskan pendidikan, anak-anak sekolah biar tidak memberatkan anak sekolah. Tolong ini ditetapkan tarif khusus untuk anak sekolah,” tuturnya.
“Kami berharap setelah penyerahan tolong cari sopir yang tidak mabuk dan konsumsi minuman keras. Kalau ada pelanggaran kami tarik. Tolong dihargai karena pertama kali BUMDes di Manokwari dapat bantuan bus. Ini supaya biar ekonomi masyarakat bisa terangkat,” sambungnya.
Penyerahan bus kepada BUMDes merupakan salah satu kewajiban pemerintah daerah yang belum terealisasi.
“Merupakan satu pembayaran hutang, jadi ini sudah lunas. Karena selalu ditanyakan oleh distrik. Hari ini serahkan jadi lunas. Apabila sudah diserahkan, maka tanggung jawab ada di BUMDes masing-masing. Hati-hati saat membawa mobil ini,” demikian disampaikan pelaksana tugas bupati, Edi Budoyo yang ikut menyerahkan mini bus kepada perwakilan BUMDes.
Edi Budoyo mengingatkan akan tanggung jawab BUMDes dalam mengelola dan memelihara bus yang telah diserahkterimakan.
“Semua operasional menjadi tanggung jawab BUMDes. Jangan baru dipakai 6-7 bulan minta bantu ke dinas. Ganti oli itu ibarat darah pada manusia. Sudah waktunya ganti, harus diganti. Perawatan lebih lanjut harapkan masing-masing buat garasi. Jangan biarkan kena panas dan hujan, cepat rusak nanti,” ucapnya berpesan.
Ditambahkan, sumber anggaran pengadaan bus adalah dari DAK afirmasi, dan ini dikhususkan untuk Papua Barat.
“Ini karena sifatnya afirmasi. Di daerah lain belum tentu dapat bantuan yang sama. Jadi tolong dijaga mobil ini sebaik-baiknya. Jangan baru 2-3 tahun dipakai kemampuan mobil sudah menurun. Juga tarif jangan beratkan masyarakat apa lagi anak sekolah. Utamakan anak sekolah,” tandasnya. (ARF)