Ketua MRPB Maxi Nelson Ahoren didampingi sejumlah anggotanya pose bersama perwakilan Ikatan Mahasiswa Manowkari. Foto : TRI

Ratusan Warga dan Mahasiswa Asal Waropen Terkunci Pandemi-19 di Manokwari Selama 5 Bulan

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sedikitnya 173 warga Waropen, Papua, yang terdiri atas orang tua dan mahasiswa tak bisa kembali ke daerah asalnya karena terkunci pandemi Covid-19 di Manokwari sejak Maret-Juli.

Hal itu disampaikan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Waropen (IMAWAR)-Manokwari ketika menyambangi Kantor Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat (MRPB), Jumat (10/7/2020). Para mahasiswa meminta dukungan MRPB terkait kepulangan ratusan warga Waropen ini.

Ketua IMAWAR-Manokwari, Nikodemus Gunturdori mengatakan, koordinasi yang telah dilakukan dengan berbagai pihak di Manokwari, diharapkan dapat mempercepat kepulangan ratusan warga Waropen yang terjebak di Manokwari selama hampir 5 bulan.

“Kita harapkan juga pemerintah Waropen dapat membuka tangan, karena pemerintah daerah di Papua Barat termasuk MRPB sendiri telah membantu kami dengan rekomendasi yang dibuat,”ujarnya.

Menurut Nikodemus, kondisi 173 warga Waropen di Manokwari sangat memprihatinkan dari segi ekonomi. Ini disebabkan tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan selama terkunci pandemi Covid-19 di Manokwari.

“Kebanyakan adalah orang tua mahasiswa yang menghadiri wisuda di Manokwari. Mereka tidak bisa kembali karena lockdown yang dilakukan pemerintah. Kondisi ekonomi yang sulit membuat orang tua kami harus segera pulang ke Waropen,” tutur Nikodemus.

Anggota MRPB Kelly Duwiri menyebutkan, ketua MRPB telah memberikan rekomendasi kepada masyarakat Waropen dengan harapan pihak-pihak terkait dapat membantu kepulangan ratusan warga Waropen tersebut.

Salah satunya, lanjut Duwiri, Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Papua Barat dapat memberikan dukungan supaya warga Waropen bisa pulang ke daerah asalnya.

“Hari ini mereka datang ke MRPB untuk meminta rekomendasi kepulangan mahasiswa dan keluarga besar waropen yang ada di Manokwari yang tertahan akibat Covid-19,” ujar Duwiri usai. (TRI)