Suasana pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun yang hilang di Sungai Rawara, Teluk
Suasana pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Marbun yang hilang di Sungai Rawara, Teluk. Foto : Dok. Bid. Humas Polda Papua Barat.

Tiga Jenderal Polisi pimpin operasi pencarian Iptu Tomi Marbun di Teluk Bintuni

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Tiga Jenderal Polisi turun langsung memimpin misi kemanusiaan pencarian Kasar Reskrim Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun di Kabupaten Teluk Bintuni.

Adapun ketiga jenderal polisi tersebut, Kapolda Papua Barat (PB) Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis.

Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun dinyatakan hilang saat melaksanakan tugas patroli keamanan di Distrik Moskona pada 18 Desember 2024

Bidang Humas Polda PB melaporkan, Ahad (27/4/2025), bahwa operasi intensif ini dimulai sejak 23 April 2025. Pelaksanaan pencarian Kasat Reskrim tersebut digelar Polri melalui Operasi Alpha Bravo Moskona 2025.

Laporan Bidang Humas kembali menyebutkan, tim yang dipimpin oleh Kapolda PB, memimpin perjalanan darat dari Poskotis Meyado menuju Pos Aju Mayerga. Medan licin, curam, dan penuh risiko menguji ketangguhan tim selama tiga jam perjalanan.

Aktivitgas tim dilanjutkan pada Kamis 24 April, Kapolda bersama pasukan melanjutkan perjalanan menuju Pos Aju Cempedak. Laporan resmi menyebutkan, perjalanan ini menempuh waktu lebih dari 9 jam dengan berjalan kaki melewati hutan lebat, rawa-rawa dengan kondisi jalur yang ekstrem.

Pada Jumat 25 April, sebanyak 145 personel gabungan dari Tim SAR Korbrimob Polri, Satbrimob Polda Papua Barat, dan Infafis dipimpin langsung Kapolda, berhasil mencapai titik lokasi dugaan hanyutnya Iptu Tomi.

Menjadi informasi, lokasi tersebut berada di Zona Merah, wilayah rawan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Lakukan olah TKP

Setibanya di lokasi tersebut, tim langsung melakukan penyisiran dan pengumpulan data di area tersebut. Kondisi cuaca hujan deras mengakibatkan tanah berlumpur, serta ancaman dari hewan buas seperti buaya mengancam keselamatan tim.

Intesitas operasi semakin diperkuat pada Sabtu 26 April, dengan bergabungnya dua personel Divhumas Polri. Sehingga total kekuatan mencapai 147 orang.

“Di bawah komando para jenderal, tim melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi untuk memperjelas kronologi kejadian.

“Setiap langkah yang kami ambil di hutan ini adalah bentuk kesungguhan kami untuk menemukan rekan kami. Kami tidak akan berhenti sebelum ada kejelasan,” tegas Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir di lokasi operasi”.

Proses olah TKP dan rekonstruksi dilanjutkan untuk melengkapi data investigasi pada Ahad. Sekira pukul 13.00 WIT, Kapolda bersama sebagian personel dievakuasi kembali ke Poskotis Meyado menggunakan dua helikopter. Proses pemulangan dilakukan bertahap untuk menjaga keselamatan seluruh tim.

“Medan berat, cuaca ekstrem, bahkan ancaman nyata dari KKB tidak akan pernah melunturkan dedikasi kami. Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas dan profesionalisme Polri selalu hadir di medan tugas paling berat sekalipun,” ungkap Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara.