Petugas KKP saat melakukan pemantauan dengan menggunakan thermal scanner terhadap para penumpang yang tiba maupun berangkat melalui Bandara Rendani. Foto : Istimewa

Suspect Mirip CoronaVirus Ditemukan di Sorong, Dinas Kesehatan Imbau Warga Tak Panik

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan membenarkan, satu pasien dengan suspect yang mirip gejala- virus corona ditemukan. Dan saat ini, yang besangkutan tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Sorong.

Meski demikian, Otto mengimbau, masyarakat tak perlu panik dan menanggapi kondisi tersebut secara berlebihan. Sebab, petugas di rumah sakit telah melakukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan termasuk melakukan perawatan secara intensif terhadap pasien dimaksud.

“Memang ada informasi di Sorong tentang itu (coronavirus, red). Itu suspect terduga dengan gejala panas tinggi tapi belum bisa dikategorikan bahwa itu positif. Kejadian ini sudah masuk dalam pengawasan ketat tenga kami di Sorong,” kata Otto dikonfirmasi, Minggu (26/1/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan. Foto : RBM/PKT

Diketahui, Papua Barat terlebih khusus Manokwari dan Sorong merupakan daerah dengan histori bebas dari virus corona. Menurut Otto, hasil koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan di seluruh Papua Barat belum ada laporan temuan kasus. “Pihak KKP selalu stand by,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan 19 daerah dengan kewaspadaan tinggi menghadapi virus corona. Kabupaten Manokwari menjadi satu dari belaasan daerah tersebut.

“Manokwari masuk dalam daerah dengan kewaspadaan tinggi, karena kita ada dua tempat. Pertama, pabrik semen dan LNG Tanggung di Teluk Bintuni. Tetap dalam pemantauan dinas kesehatan di kabupaten, kota, dan provinsi termasuk KKP dan semua stakeholder kesehatan,” kata Otto.

PT SDIC yang mengelola pabrik semen di wilayah Distrik Manokwari Selatan, Kampung Maruni, ini menjadi salah satu investasi China di Papua Barat. Selain itu, ekspor gas alam cair (LNG) dari Teluk Bintuni menggunakan kapal laut dilakukan dengan rute langsung dari China ke Papua Barat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kapal dengan pelayaran langsung (direct) dari China ke LNG Tangguh dilakukan seminggu sekali. Di mana, asal pelabuhan terakhir kapal dari China berlayar dari Provinsi Xiu Yu, Tianjin, Ningde, Qinzhou, Hualien, Yangsen, Beihai, Shanghai, Ningbo (Beijing China) Zhangjiagang, Yung An.

“Di bandara sudah disiapkan alat (thermal scanner) untuk pemeriksaan. Jadi setiap warga negara asing yang masuk di bandara di Manokwari maupun Sorong, kita periksa.

Otto mengatakan, dengan kejadian yang ada pemantauan di bandara dan pelabuhan ditingkatkan dengan menambah sarana dan prasarana. Dirinya mengatakan, pengawasan di pintu-pintu masuk dan keluar di daerah ini terus akan dilakukan sepanjang belum ada instruksi dari pusat terkait status aman.

“Arus manusia dan barang itu terus bergerak. Intinya, kita tetap harus mewaspadai warga negara asing baik yang dari China maupun negara lain. Kita periksa semua.

Di sisi lain, Otto meminta masyarakat menghindari tempat-tempat keramaian apa lagi yang sering disinggahi oleh warga negara asing. “Kalau harus ke tempat-tempat umum tidak bisa dihindari, ya paling tidak menggunakan masker,” ucapnya.

Otto menambahkan, mengonsumsi makan bergizi, menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan sebelum makan, adalah cara utama yang bisa dilakukan secara mandiri dalam rangka mencegah atau menghindari penularan virus corona.

“Saya kira ini kebiasan yang sudah sering kita lakukan setiap hari. Saya hanya mengingatkan, kita perlu waspada. Tidak perlu menanggapi secara berlebihan,” pungkasnya. (ARF)