MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Sekretaris Tim Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manokwari dr. Alfred Bandaso menyatakan, 2 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah dinyatakan positif Covid-19 segera diisolasi khusus.
Isolasi khusus penderita covid-19 ini dilakukan di luar RSUD Manokwari sebagai rumah sakit rujukan pasien yang terpapar virus corona sesuai dengan petunjuk Kementerian Kesehatan.

“Sejak dikategorikan sebagai OTG, mereka ini diisolasi. Mereka isolasi mandiri di lingkungan mereka. Besok kita rencana akan mengisolasi khusus. Jadi kita isolasinya di Balai Koperasi di daerah Sogun (Sowi Gunung, red),” kata Bandaso ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Kamis malam (16/4/2020).
Diketahui, 2 OTG yang telah dinyatakan positif covid-19 pernah melakukan perjalan dari dari Makassar, Sulawesi Selatan. Soal pemeriksaan menggunakan rapid tes, Bandaso mengaku lupa tanggal pastinya karena proses itu dilakukan oleh petugas di lapangan. Dirinya menyebut, OTG ini berada di wilayah Andai.
“Saya tidak tahu kapan dilakukan pemeriksaan dengan rapid tes, itu dilakukan oleh petugas di lapangan. Tetapi sudah dilakukan pengambilan swab,” ujar Bandaso yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan.
Guna memastikan proses isolasi khusus itu berjalan optimal, Bandaso mengklaim telah mempersiapkan petugas keamanan TNI dan Polri untuk berjaga-jaga di areal yang akan menjadi pusat isolasi.
“Kita siapkan di situ petugas dari Kodim dan Polres supaya mereka tidak keluar. Ada petugas medis juga yang akan memantau dan sesekali akan memeriksa, sudah kita siapkan,” kata dia.
Menurut Bandaso, isolasi mandiri bagi mereka yang masuk dalam kategori ODP maupun OTG bisa berjalan optimal jika dibarengi dengan kesadaran tinggi dari setiap pribadi.
Bisa dipastikan, isolasi mandiri bisa saja hanya formalitas belaka ketika mereka yang masuk dalam daftar ODP maupun OTG tidak memiliki kesadaran dan pengetahuan yang memadai soal bagaimana melakukan isolasi mandiri serta upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Kalau sudah positif otomatis tidak mandiri lagi, harus isolasi khusus. Mereka yang masuk kategori OTG ini tetap dipantau oleh petugas Puskesmas yang dekat dengan mereka. Mereka ini OTG jadi dipantau lewat telepon, mereka memberikan laporan. Kalau melaporkan ada gejala maka segera ditindaklanjuti,” tutur Bandaso.
Bandaso memastikan akan melakukan penelusuran terhadap siapa saja orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan 2 OTG tersebut. “Otomatis yang pernah kontak itu kita akan telusuri. Dicari tahu interaksinya sama siapa saja. OTG ini tidak ada gejala sakit,” tutupnya.
Data yang berhasil dihimpun redaksi papuakita.com, kasus positif covid-19 di Papua Barat bertambah dari 2 kasus menjadi lima kasus. Sebelumnya, dua kasus positif di Kota Sorong. Laporan satgas covid-19 Papua Barat per 16 April 2020, tiga kasus positif baru tersebar di Manokwari 2 kasus dan Teluk Bintuni satu kasus positif.
Dengan demikian, tiga daerah masing-masing kota Sorong, kabupaten Manokwari, dan Teluk Bintuni masuk dalam zona merah covid-19. (ARF)