TELUK WONDAMA, PAPUAKITA.com—Sekelompok tenaga honorer dan pencari kerja (Pencaker) yang berjumlah sekira 50 an lebih, menyambangi rumah dinas Bupati Bernadus Imburi di Manggurai, Wasior, Jumat (25//9/2020).
Tenaga honorer dan pencaker ini menutut penjelasan terkait hasil seleksi CPNS di lingkungan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Teluk Wondama formasi 2018, karena tidak lolos dalam seleksi tersebut. Pengumuman hasil seleksi CPNS telah diumumkan melalui website remsi : www.wondamakab.go.id, Jumat.
“Kenapa kami sebagai anak negeri, anak asli Wondama tidak lolos. Bupati Paniai bisa meloloskan pencaker di daerahnya 100 %. Dia (bupati, red) seorang pilot, bukan orang pemerintahan. Tetapi biasa meloloskan pencaker di Paniai
Ini karena dia memiliki hati yang begitu peduli kepada masyarakatnya,” ujar salah seorang pencaker, Topan Gasper di hadapan Bupati Imburi.
Informasi yang dihimpun, honorer yang tak lolos dalam seleksi CPNS telah bekerja sejak 2003 dan 2017.
Menyikapi tuntutan honorer dan pencaker, Bupati Bernadus Imburi menjelaskan, hasil seleksi CPNS yang diumumkan adalah hasil yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemen PAN -RB).
“Formasi CPNS 2018, untuk Teluk Wondama sebanyak 300, namun yang mengikuti tes sebanyak 1.783 orang,” kata Bupati Imburi.
“Artinya, 1.483 orang pasti tidak dapat memiliki bagian atau tidak lolos sebagai CPNS. Dan siapapun dia tidak akan menjawab hal ini, karena formasi (Teluk Wondama) hanya 300, sementar yang tes CPNS sebanyak 1.783 orang,” sambung bupati Imburi.
Bupati imburi menyatakan, 300 formasi CPNS tahun 2018, pemkab telah berkomitmen meberikan kuota 80 persen bagi orang asli Papua, sisanya 20 persen diberikan untuk pencaker non Papua.
“Kuota yang diberikan dari pusat 80 : 20, yaitu 80 untuk OAP (orang asli Papua) dan 20 untuk non OAP. Namun kuota ini ber-ubah menjadi 20 : 80 karena formasi yang diminta tidak dimiliki oleh OAP. Hasil ini sudah ditetapkan sehingga tidak bisa diubah,” pungkasnya. (PKT-01/ARF)