MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Manokwari, Boby J. Wariori mengatakan, proyek pipanisasi yang dikerjakan secara khusus untuk puluhan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Sanggeng, harus dihentikan sementara.
“Fisik pekerjaannya sudah kita kerjakan hampir 70 persen. Tapi secara administrasi (keuangan) belum ada penyelesaian. Jadi, kita setop sementara pekerjaannya sambil menunggu realisasi pembayarannya 50 persen,” ujar Boby saat dikonfirmasi, Selasa (6/10/2020).

Proyek pipanisasi bagi puluhan KK di kelurahan Sanggeng, adalah upaya mengatasi krisis air bersih akibat sumur-sumur milik warga terkontaminasi BBM yang berasal dari Fuel Terminal Manokwari PT Pertamina.
Menurut Boby Wariori, proyek pipanisasi terhenti bukan karena disengaja. Akan tetapi, keterbatasan anggaran di kas PDAM sehingga tidak bisa melakukan pengadaan mesin pompa dan sejumlah material yang dibutuhkan.
“Kita perlu beli mesin pompa dan sejumlah perpipaan yang harganya cukup mahal di Manokwari. PDAM ini bukan perusahaan besar. Pertamina memang sudah meminta sejumlah dokumen ke kita, seperti pajak dan lainnya. Akan tetapi dokumennya belum dilengkapi. Mungkin ini yang menghambat pembayaran,” ujarnya lagi.
Proyek pipanisasi tersebut sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Lanjut Boby, pemasangan pipa induk sudah rampung. Dan masih menyisahkan pekerjaan penyambungan ke rumah-rumah warga yang jumlahnya berkisar 46 titik.
“Pekerjaan ini tidak akan lama, pipanya sudah kita pasang sampai di depan rumah-rumah warga tinggal penyambungannya saja. Mesin pompa yang akan dibeli itu berkapasitas 10 liter per detik. Proyek pipanisasi ini volumenya lebih dari 1 kilo meter,” jelasnya.
Pengerjaan pipanisasi, tambah Boby Wariroi, relatif mudah tanpa kendala mendasar. Sebab, masyarakat di sekitar lokasi proyek ikut mendukung serta membantu PADM sehingga pekerjaan menjadi lancar.
“Jadi, distribusi pipa induk sudah selesai tinggal sambungan rumah. Kita sudah pernah coba dan berhasil. Jika semua material yang dibutuhkan sudah ada paling dalam sepekan air sudah bisa mengalir. Masyarakat sudah bisa menikmati air,” pungkasnya. (ARF)