MANOKWKARI, PAPUAKITA.com—Anggota DPR Provinsi Papua Barat (DPRP PB) Nakeus Muid melaksanakan kegiatan reses III tahun 2025, di tiga distrik (Distrik Manokwari Selatan, Prafi, dan Masni).
Dalam kesempatan tersebut, Nakeus Muid mendengar dan menerima langsung aspirasi konstituennya.
“Reses adalah kegiatan anggota dewan di luar kantor yang bertujuan untuk bertemu dengan masyarakat konstituen. Dalam setahun, anggota dewan melaksanakan tiga kali reses,” jelas Nakeus Muid, Senin 10 November 2025.
Sekretaris Kampung Anggresi, Arris Indou menyampaikan beberapa persoalan yang mesti mendapatkan perhatian. Diantaranya, perbaikan atau penggantian gorong-gorong dengan jembatan gantung.
“Masyarakat butuhkan air bersih. Bantu kami dengan sumur bor dan tangki air. Kami juga minta untuk perhatikan bantuan pendidikan, rumah layak huni, bantuan nelayan, ternasuk perjuangkan honor guru,” ujar Arris.
Arris juga mengatakan, masyarakat juga perlu didukung dengan bantuan modal usaha, pembangunan gereja, MCK, Rumah Pastori hingga pengadaan Bus Sekolah.
Untos Ullo warga Kampung Mupi, menyampaikan bahwa pembangunan saluran atau selokan menjadi kebutuhan mendesak.
“Kami juga butuhkan Listrik, harus ada gardu Listrik. Air bersih bantuan perahu nelayan adalah kebutuhan warga,” ucap Untos Ullo.
Warga Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi menyampaikan aspirasi kepada Nakeus Muid soal air bersih, pengaspalan ruas jalan utama, pengecoran jalan lingkungan, dan pembangunan rumah layak huni.
“Pembangunan rumah ibadah, gereja dan masjid, dan pura perlu perhatikan. Kami juga minta bantu pagar SD Inpres 36 Wasegi, modal usaha bagi pelaku UMKM. Bantuan lampu jalan, sound sistem bagi kelompok ibu pengajian,” ungkapnya.
Adapaun warga Kampung Kali Merah, Distrik Masni meminta penambahan ruang kelas SD, rehab Puskesmas Pembantu, bronjong, rumah layak huni, pondok pinang, pembangunan SMP, saluran air atau selokan, dan rumah baca.
Sedangkan warga Kampung Sibuni dan Kampung Kali Wami meminta Pustu, balai kampung, rumah layak huni, pembangunan BTS, lampu jalan, dan sumur bor. Juga kantor kampung dan rumah kepala kampung. Sementara, warga Kali Wami meminta pembangunan gereja, rumah layak huni, bantuan pendidikan, dan mobil ambulance.
