MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Wakil Bupati Edi Budoyo mengatakan, sistem seleksi CPNS dengan menggunakan metode CAT (computer asissted test) memiliki sisi positif dan negatif. Artinya, di sisi lain menguntungkan, tetapi di sisi lain juga ada kelemahannya.
“Tetapi kalau dia (peserta, red) sudah lulus, kita akan mendapatkan pegawai-pegawai yang tentu qualified (memenuhi syarat), SDM mereka sudah teruji. Itu plus minus-nya,” kata wabup, Rabu (24/4/2019).
Dengan metode CAT, akan sangat bagus karena soal yang dikerjakan nilainya diketahui lulus atau tidak, juga masuk dalam kategori atau tidak. Menurut wabup, sistem seleksi ini meringankan juga bagi pemda, termasuk supaya tidak ada orang berjanji kepada calon pencari kerja bahwa bisa meluluskan.
“Yang bisa meluluskan adalah calon itu sendiri. Saya sendiri, pak bupati sendiri merasa hati ringan apapun nanti pasti ada seseorang kenalan yang berbisik minta tolong, tetapi dengan sistem CAT itu sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena nanti yang menentukan lulus atau tidak itu ada pansel dari Jakarta,” ujarnya.
Menurut wabup yang perlu dibenahi ke depan untuk mengoptimalkan pelaksanaan seleksi CPNS di lingkup kabupaten Manokwari, adalah menyiapkan dukungan infrastruktur bagi BKD. Dan itu sudah harus disiapkan mulai dari sekarang.
“Harus dipikirkan dan kita sebagai pengambil kebijakan sudah harus mulai pendanaan untuk mereka sebagai konsekuensi dari pelaksanaan sistem CAT,” jelas wabup.
Menyoal seleksi CPNS untuk formasi 2019, lanjut wabup, berharap mudah-mudahan tersedia. Selain itu, untuk mengetahui jumlah kebutuhan ASN, wabup menyatakan telah dilakukan analisis kebutuhan dan analisis beban kerja. Hasil dari itu baru diketahui seperti apa kebutuhan ASN di pemkab Manokwari.
“Harapan kita semua berharap tetap ada lagi formasi. Gampangnya menghitung SD kita ada berapa? Katakanlah ada 50, satu SD butuh berapa guru?. Sekarang guru yang ada berapa, berbarti bisa diketahui,” jelas wabup lagi.
Kepala BKD Anton Reyaan menambahkan, jumlah peserta seleksi tes CPNS sebanyak 3.817 orang. Jumlah tersebut didominasi lulusan SLTA. Di mana, proses seleksi sudah dilaksanakan dari tanggal 24 April hingga 8 Mei ke depan.
“Yang terbanyak ini kelihatan didominasi yang (tamatan) SMA, jadi berlanjut terus. Dan hari pertama ini diikuti oleh formasi SMA. Untuk tes SKD (seleksi kemampuan dasar) diberikan waktu 120 menit, untuk 100 soal. Ada penambahan waktu tes untuk SKB (seleksi kemampuan bidang) 20 menit,” imbuh Anton Reyaan. (RBM)