Ketua KPU Kabupaten Manokwari Abdul Muin Salewe saat melantik 25 Relawan Demokrasi (Relasi). Foto : ARF

25 Relasi Dilantik, Ketua KPU: Tugas Bukan Sekadar Sosialisasi Tahapan Pilkada

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Tugas yang diemban Relawan Demokrasi (Relasi), bukan sekadar membantu menyosialisasikan tahapan Pilkada maupun tata cara pemilihan kepada masyarakat pemilih.

Di tengah pandemi Covid-19, para relasi dituntut ikut memaksimalkan sosialsiasi perubahan-perubahan regulasi terbaru terkait pelaksanaan pilkada. Misalnya, pemilih yang hendak menggunakan atau menyalurkan hak suaranya wajib mengikuti protokol kesehatan.

“Jelas tugas para relasi adalah membantu meningkatkan partisipasi pemilih. Tetapi, ada tugas-tugas sosialsiasi yang harus dilakukan. Misalnya, pada pemilu lalu itu hanya mengajak orang untuk datang ke TPS

Sebanyak 25 relawan demokrasi (Relasi) yang direkrut KPU Kabupaten Manokwari, resmi dilantik. Relasi diharapkan memaksimalkan sosialsiasi tahapan-tahapan pilkada. Foto : ARF

Saat ini sudah harus menyampaikan kepada masyarakat kalau datang ke TPS wajib menggunakan masker,” ujar Ketua KPU Kabupaten Manokwari Abdul Muin Salewe usai melantik 25 Relasi KPU, Senin (5/10/2020).

“Relasi juga harus memberitahukan kepada pemilih soal regulasi (baru) tata carra pemilihan. Misalnya, ada pemeriksaan suhu tubuh pada saat di TPS nanti. Setelah mencoblos sudah tidak lagi celupkan jari ke dalam tinta sebagai tanda. Tinta hanya ditetesi di jari saja,” sambung Abdul Muin.

Adanya perubahan regulasi terkait pelaksanaan pilkada di tengah pandemi Covid-19, menurut Abdul Muin, sangat menonjol. Sehingga informasi perubahan regulasi tersebut perlu disosialisasikan maksimal. Dirinya mengatakan, untuk itu perubahan tersebut menjadi tugas para relasi yang telah direkrut oleh KPU.

“Misalnya, pemilih itu biasanya menumpuk di TPS. Untuk menghindari hal tersebut, kita akan bagi. Katakanlah satu TPS maksimal 500 pemilih, maka pemilih dari nomor 1-100 diberikan kesempatan memilih pada pukul 07.00-08.00 WIT, dari nomor 101-200 diberikan kesempatan memilih pada pukul 08.00-09.00 Wit, dan seterusnya. Ada regulasi baru dan akan disosialisasikan,” tambahnya.

Muin menambahkan, pelibatan relasi dalam pelaksanaan pilkada sudah dilakukan sejak pemilu tahun 2014. Dan khusus di pilkada tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi, relasi harus menekankan pesan soal bagaimana menuju ke TPS dalam keadaan sehat.

Animo masyarakat ikut berpartisipasi aktif dengan menjadi relasi KPU, tergolong cukup tinggi. Tahun ini, KPU kabupaten Manokwari mencatat sedikitnya 70 an orang mendaftarkan diri untuk menjadi calon relasi, meski yang dipilih dan dilantik hanya 25 orang.

Relasi yang direkrut terdiri dari basis pemilih pemula, warga net atau netizen, komunitas, kaum marjinal, dan basis perempuan.

“Tahun sebelumnya ada basis agama. Pada saat itu diharapkan relasi pada basis ini bisa sampaikan pesan-pesan pemilihan, tetapi bisa dilihat saat ini justru kegiatan peribadatan secara berkumpul lebih dikurangi. Mungkin saat ini lebih ditekankan pada basis warganet tentang bersosmed yang bijak,” pungkasnya. (ARF)