Anggota Fraksi Otonomi Khusus DPR Papua Barat Barnabas Sedik bersama Kepala Produksi Yayasan Sesaom, Theresia Nona Ine. Foto : Dok. PAPUAKITA.com

Barnabas Sedik berkomitmen bersama Perempuan Tambrauw

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Anggota Fraksi Otonomi Khusus DPR Papua Barat Barnabas Sedik berkomitmen mendukung eksistensi Perempuan Tambrauw.

Hal itu diwujudnyatakan dengan pendirian Yayasan Sesaom dan dirangkai dengan  lauching produk asli berupa minyak atsiri, Selasa (7/2/2023). Minyak atsiri ini dihasilkan dari buah merah, buah kepala dan nilam.

Minyak atsiri diketahui dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan sabun, parfum, minyak lawang, minyak kemiri dan beberapa jenis produk olahan lainnya.

Sedik mengaku, dirinya hanya sebagai sponsor untuk memotivasi dan mendorong perempuan Tambrauw di Manokwari, agar dapat mengaktualisasikan diri serta mengelola potensi sumber daya alam yang ada di Tambrauw.

“Minyak atsiri ini disatukan untuk menghasilkan aroma eksotik dan endemik Papua. Hasil minyak yang diproduksi biasanya dijual langsung dan dijadikan bahan baku parfum,” jelas Sedik.

Kelompok perempuan Tambrauw, menurut Sedik, mencoba mengembangkan prodak turunan dari olahan minyak atsiri. Kata dia, hasil produk minyak atsiri yang dijual keluar Indonesia, biasanya  dibuat bahan dasar parfum dan kosmetik.

“Mending kita buat sendiri, saya bersyukur semua yang kerja adalah perempuan Papua. Mereka tidak sekolah tapi dapat menghasilkan sesuatu yang tidak bisa dibuat oleh sarjana dan bernilai ekonomis,” tukas Sedik.

Sedik menegaskan, produk olahan kelompok perempuan Tambrauw tersebut belim dapat dijual bebas di pasaran. Sebab membutuhkan izin dari BPOM.

Izin tersebut, lanjut Sedik, tengah diurus dan masih harus melewati tiga tahap. Yakni, pendaftaran, pengecekkan tempat produksi termasuk peralatan, dan izin operasional Yayasan Sesaom.

“Sudah kami mendaftar di BPOM dan sekarang lagi menunggu proses lanjutan. Nanti kalau izinnya sudah lengkap barulah kita dapat menjual hasil produk ini,” tutup Sedik.

Adapun Kepala Produksi Yayasan Sesaom Theresia Nona Ine mengatakan, pihaknya telah memproduksi minyat atsiri dari bahas dasar buah kelapa untuk VOC, minyak buah merah menjadi lipstik dan minyak nilam sebagai bahan dasar parfum.

“Minyak nilam kami tidak menjual minyak mentahnya, kami jadikan sebagai bahan dasar kosmetik dan parfum. Kalau minyak buah merah dan minyak buah kepala kami jual minyak mentahnya,” ucapnya.

Nona Ine menambahkan, minyak atsiri inilah ini sebagai penguat dan pengawet untuk aroma dan rasa terhadap prodak turunan seperti, sabun, parfum dan produklainnya.

“Inilah prodak yang kita hasilkan dan memiliki ciri khas tersendiri  dari daerah lain di Indoensia,” pungkasnya. (ADV)