Perekonomian Provinsi Papua Barat Tahun 2018 Diperkirakan Tumbuh 3,7 Persen

MANOKWARI, PAPUAKITA.com – Berdasarkan asesmen Bank Indonesia, ekonomi Papua Barat pada tahun 2018 akan tumbuh pada kisaran 3,3% – 3,7% (yoy), dengan target inflasi pada kisaran 3,5+1%.

Pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua Barat tahun 2017.

Adapun perekonomian Provinsi Papua Barat tahun  ini diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 3,4% sampai dengan 3,8% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,52% (yoy).

Perkiraan ini dikemukakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Agus Hartanto dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (13/12/2017) .

Acara PTBI ini bertemakan “memperkuat momentum”. Itu Juga dihadiri Gubernur Provinsi Papua Barat, Ketua DPR Papua Barat, unsur Forkompinda, Bupati/Walikota, Kepala OPD, isntansi vertikal, pimpinan BUMN, Asosiasi usaha, pimpinan Perbankan, Korporasi non bank, dan akademis dan pelaku usaha.

“Sementara inflasi Papua Barat pada akhir tahun 2017 diperkirakan berkisar 2,9%  sampai dengan 3,3% (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar, yakni 3,62% (yoy),” ucap Agus.

Kegiatan PTBI ini diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian Papua Barat terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan Bank Indonesia.

Untuk menjawab tantangan-tantangan ke depan, Agus mengungkapkan, pentingnya upaya pemanfaatan potensi sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), seperti perikanan, perkebunan, kehutanan dan pertanian.

Selain itu,  pembangunan dan penguatan infrastruktur dasar meliputi ; energi, transportasi, dan komunikasi, termasuk memberikan jaminan keamanan dan kepastian penegakan hukum kepada investor yang ingin menanamkan modalnya di Papua Barat, seperti kepastian masalah kepemilikan tanah.

Lebih lanjut, Agus membeberkan, upaya lain yang perlu dilakukan adalah peningkatan pengawasan proses Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan penyederhanaan proses investasi, serta keterbukaan penyebaran informasi tentang potensi ekonomi di Papua Barat bagi para calon investor lokal maupun mancanegara.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas concern Pemerintah Provinsi Papua Barat dan pemerintah kabupaten/kota yang semakin besar terhadap permasalahan inflasi. Keberhasilan pemerintah daerah membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah membuat koordinasi dan upaya pengendalian inflasi semakin efektif,” ucapnya.

Saat ini, di Provinsi Papua Barat sudah ada 8 TPID, yaitu TPID Provinsi Papua Barat, TPID Kota Sorong, TPID Kabupaten Fakfak, TPID Kabupaten Kaimana, TPID Kabupaten Sorong, TPID Kabupaten Tambraw, TPID Kabupaten Raja Ampat dan yang baru terbentuk tahun ini yaitu TPID Kabupaten Manokwari.

“Kedepan diharapkan seluruh Kabupaten Kota sudah ada TPID sehingga koordinasi pengendalian inflasi akan semakin efektif. Kepada seluruh perbankan, Bank Indonesia mengharapkan agar terus meningkatkan pembiayaan kepada sektor yang produktif, namun tetap prudent dan govern,” kata Agus mengimbau.

Dalam kesempatan ini, Agus mengungkapkan, dalam rangka penyediaan uang layak edar kepada masyarakat, selain bekerjasama dengan perbankan. Bank Indonesia juga sudah melayani 13 Kabupaten/Kota melalui pelayanan Kas Keliling.

Bank Indonesia juga telah membuka kas titipan di 4 (empat) daerah, yaitu kota Sorong, Kabupaten Fak-Fak, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong Selatan.

“Ke depan BI akan terus meningkatkan kas keliling dan kas titipan, agar uang yang beredar di masyarakat dalam kondisi layak edar, jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai dengan kebutuhan transaksi sehari-hari,” akunya.

Agus menyatakan, meskipun masih ada ketidakpastian perekonomian global yang akan berdampak terhadap ekonomi nasional dan ekonomi Papua Barat, kita tetap meyakini bahwa ekonomi Papua Barat tetap akan mengalami pertumbuhan yang konsisten.

Gubernur Provinsi Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam kesempatan ini berharap Kantor Perwakilan Bank Indonesia terus meningkatkan peran dan partisipasinya dalam pengembangan ekonomi Papua Barat sehingga kehadiran Bank Indonesia di Provinsi Papua Barat semakin dirasakan manfaatnya baik oleh Pemerintah Daerah, masyarakat serta stakeholder di daerah ini. (MKD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *