Ottow Parorongan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan yang juga Koor. Penanganan Bidang Kesehatan Satgas Covid-19 Papua Barat. Foto : ARF

Waspadai DBD dan Malaria di Papua Barat

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan mengimbau, masyarakat mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria di Wilayah Provinsi Papua Barat.

Menurut Otto mengingat saat ini, di wilayah Indonesia musim penghujan. Sehingga populasi nyamuk meningkat termasuk vektor yang bisa mengakibat meningkatnya penyakit-penyakit tersebut.

“Awal 2019, terdapat 14 kasus DBD. Satu diantaranya meninggal di Kabupaten Fakfak,” jelas Otto.

Terkait dengan 14 kasus DBD, lanjut Otto, sudah ditangani Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing. Para pasien saat ini sudah sembuh. “Sampai saat ini kami belum mendapat laporan dari kabupaten kota. Kita berdoa, semoga tidak ada lagi yang meninggla karena DBD,” tutur Otto.

Menurut Otto, upaya meminimalisir jangkitan DBD maupun malaria, dinas kesehatan di tiap kabupaten dan kota memaksimalkan program pengasapan atau fooging, serta terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

“Hampir 90 persen lebih daerah di Papua Barat endemis malaria. Pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten kota terus berupaya menekan kasus malaria. Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya memiliki peran besar untuk meminimalisir kasus DBD mauph malaria,” jelasnya.

Otto menambahkan, DBD dan malaria sama-sama dibawa oleh nyamuk, yakni aedes aegypti dan anopeles. “Pastikan tidak ada genangan air yang bisa jadi tempat bertelur nyamuk, dan gunakan obat anti nyamuk serta memasang kelambu tidur,” imbuhnya. (MR3)