MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Tiga Kampung di Pesisir Pantai Utara (Pantura), Distrik Manokwari Utara dipilih menjadi kampung sampel locus stunting di Manokwari. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Alfred Bandaso Jumat (12/7/2019).
Menurutnya ketiga kampung tersebut yakni Kampung Yoom 2, Inoduas dan Kampung Cabang 2 dipilih berdasarkan keputusan Depkes dan program ini akan direalisasikan tahun depan. Selain itu menurutnya pemilihan tersebut juga mendasar pada kasus stunting yang pernah ditemukan di ketiga kampung tersebut.
“Sebenarnya buka hanya di tiga kampung itu saja, tapi difokuskan juga pada yang paling tertinggi (kasus stunting). Yang diusulkan ada 10 kampung tapi hanya tiga yang sepakati,” ungkapnya.
Ia menambahkan terkai tim dan proses pelaksanaannya masih sedang dikordinasikan dengan pihak-pihak terkait dari lintas OPD.
Sementara itu ketika ditanya terkait keadaan Gabriel, Baransano bocah laki-laki usia sembilan tahun penderita gizi buruk dan komplikasi penyakit lainnya yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif di luar Manokwari, Bandaso mengatakan itu merupakan tupoksi dari RSUD Manokwari.
Menurutnya terjadinya gizi buruk tidak serta merta dikarenakan seorang anak kurang makan namun juga disebabkan oleh beberapa faktor. Bondaso juga berharap jika nantinya ada yayasan kanker untuk bisa menampung Gabriel.
“Saya berharap ada yayasan tertentu, salah satunya yayasan kanker untuk bisa menampung sehingga bisa lebih terkontrol karena jangkauan kita terlalu luas,” pungkasnya.(PKT)