Edi Budoyo, Plh. Bupati Manokwari memakaikan masker kepada salah seorang warga yang melintas di Jalan Trikora Wosi. Pemkab melalui gugus tugas menyalurkan sebanyak 24 ribu masker ke 9 distrik se Manokwari. Foto : ARF

Kasus Positif Covid-19 Meningkat Signifikan, Pemkab Manokwari Kerja Keras Siapkan Faskar

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Manokwari dalam beberapa waktu belakangan ini meningkat signifikan. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah harus menyiapkan fasilitas karantina (Faskar) tambahan—kapasitas faskar saat ini telah terisi penuh pasien Covid-19.

“Peningkatakan kasus positif Covid-19 membuat pemerintah kabupaten Manokwari kesulitan melakukan karantina (terpusat),” ujar Plh. Bupati Manokwari Edi Budoyo usai kegiatan pembagian masker dan sosialsiasi penggunaan masker, Selasa (15/9/2020).

ASN di lingkup Kabupaten Manokwari saat terlibat dalam kegiatan pembagian masker. Pembangian masker ini akan diikuti dengan sosialisasi Perbup tentang Protokol Kesehatan Covid-19. Foto : ARF

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Manokwari menyediakan sebanyak 24 ribu masker. Ribuan masker ini disebar di Sembilan distrik se Manokwari. Selanjutnya, pemerintah akan melakukan pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19. Sanksi administrasi hingga denda bakal diganjarkan kepada pelanggar protokol kesehatan Covid-19.

Kata Edi Budoyo, peningkatakan kasus Covid-19 terjadi bukan di wilayah perkotaan saja. Tetapi kondisi ini juga terjadi di sejumlah wilayah distrik pinggiran, seperti Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey. Bahkan, lanjutnya, pasien positif Covid-19 terpaksa harus dikarantina di rumah masing-masing akibat minimnya fasilitas karantina terpusat.

“Bukan hanya di wilayah perkotaan, di wilayah warpramasi (Warmare, Prafi, Mansi, Sidey) rupaya di sana juga ada peningkatan penderita covid. Ketika dibawa ke kota untuk diisolasi, tidak diterima karena faskar sudah penuh. Terpaksa dibawa kembali, petugas disana kebingungan mau taruh dimana pasiennya terpaksa dikarantina di rumah masing-masing,” ujarnya.

Pola penanganan seperti itu, diakui Edi Budoyo tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Karena karantina di rumah sendiri tanpa pengawasan yang ketat sangat beresiko tinggi terjadi penularan penyakit Covid-19. Strelisasi tidak terjamin saat berlangsung proses karantina.

“Pertemuan saya dengan para dokter di daerah warpramasi kondisinya dilaporkan seperti itu. Kita memang harus cari jalan keluarnya,” ucapnya.

Ketua Gustu Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Hendri Sembiring (ketiga dari kiri). Foto : ARF

Ketua Gugus Tugas Covid-19 drg. Hendri Sembiring mengakui, kapasitas faskar yang ada saat ini telah penuh terisi, tidak lagi bisa menampung pasien positif Covid-19. Ia mengatakan, telah menyurvei sejumlah bangunan untuk dijadikan sebagai tempat faskar.

“Ada sejumlah bangunan yang layak dijadikan faskar dan sudah kita survei. Seperti gedung sekolah keberbakatan dan beberala bangunan lainnya. Sebenarnya bisa disiapkan, tetapi satu sisi kita juga harus melihat ketersediaan dan kemampuan tenaga kesehatan yang ada,” ujar Sembiring.

Edi Budoyo menambahkan, peningkatakan kasus Covid-19 signifikan, dalam waktu dekat pemda melalui gugus tugas akan mencari tempat yang bisa difungsikan sebagai fasilitas karantina terpusat tambahan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, masyarakat harus antusias membantu pemerintah jangan sampai kasus positif covid-19 terus membludak. Harus ada kerja sama menjaga kesehatan keluarga dan lingkungannya,” tandasnya. (ARF)