Kandidat Bupati Manokwari Hermus Indou bersama konstituennya dalam suatu kesempatan. Foto : TRI

Hemus Indou: Kehendak Tuhan, Saya Maju dalam Pilkada Manokwari

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kandiddat Bupati Manokwari Hermus Indou mengaku, maju dalam pilkada Kabupaten Manokwari, bukan murni keinginannya. Takdir Tuhanlah yang membuat ia berada di posisi saat ini.

Sudah sejak lama, ia dan beberapa koleganya memperjuangkan kehadiran Kota Madya Manokwari, dengan maksud agar bisa duduk sebagai caretaker, kemudian melanjutkan ke dunia politik pada pilkada Kota Madya jika terbentuk.

“Saya sekarang sebagai calon bupati Manokwari adalah kehendak Tuhan, tidak terbayangkan juga karena sebelumnya saya masih seorang ASN yang memiliki jabatan sebagai Kepala Biro Bina Mental dan Spiritual Provinsi Papua Barat,” kisah Hermus.

Terlebih, lanjut Hermus, saat itu masih ada (alm) Demas Mandacan, yang masih mencalonkan diri pada pilkada Manokwari tahun 2020, yang tidak lain adalah keluarganya sendiri.

“Saya masih ingin memberi kesempatan kepada ade Demas yang bukan sebagai orang lain, tetapi adalah keluarga saya sendiri,” ungkapnya.

Meninggalkan peluang potensi jabatan yang lebih tinggi sebagai ASN di provinsi Papua Barat, harus dilakukan setelah mendapatkan mandat dari keluarga besar almarhum Demas, serta partai pengusungnya.

Hermus dengan nada sedih mengungkapkan, takdir berkata lain, dengan tanpa direncanakan dan merupakan kehendak Tuhan, Demas P. Mandacan dipanggil yang maha kuasa.

“Saya menerima mandat resmi dari keluarga almarhum sehingga memiliki tanggung jawab untuk meneruskan rencana dan pembangunan yang sudah dilakukan oleh beliau,” tuturnya.

Dengan dasar itu, HI demikian Hermus Indou disapa berkomitmen tidak ingin memainkan money politik pada saat kampanye. Menurutnya, Pilihan harus murni dari masyarakat.

Dalam persaingan menuju Manokwari satu, Hermus Indou melawan Sius Dowansiba. Dalam beberapa kesempatan kampanye, HI juga mengimbau agar tidak saling menjatuhkan jika sesama saudara atau teman berbeda pilihan politiknya.

“Kalau memang pilihan hati Jatuh kepada HEBO, maka tidak perlu menjatuhkan atau menjelekan pasangan lain. Karena dalam politik kita mengenal istilah, tidak ada musuh dan teman yang abadi,” ungkapnya.

Hermus menambahkan, tentu semua kontestan politik menginginkan pelaksanaan pilkada Manokwari yang aman dan damai, karena Manokwari adalah rumah bersama yang harus dijaga dan tidak boleh dirusak oleh siapapun. (ADV)