MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Ratusan massa yang mengatasnamakan diri Solidaritas Mahasiswa dan Rakyat Papua batal melakukan aksi long march, untuk menyampaikan aspirasi penolakan daerah otonom baru (DOB) dan penolakan otonomi khusus (Otsus) ke kantor DPR Papua Barat di Arfai.
Massa diadang oleh pagar betis kepolisian dari polres manokwari yang diback up personel Brimob Daerah Polda Papua Barat, serta mobil water cannon dan baracuda. Nampak juga personel bersenjata laras Panjang mengawal aksi demonstrasi.
Massa aksi menilai ruang demokrasi sengaja dibungkam oleh aparat negara dengan tidak mengiizinkan long march. Massa aksi solidaritas mahasiswa dan rakyat papua ini, akhirnya hanya melakukan demonstrasi di jalan Gunung Salju di sekitar Kampus Unipa sejak pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.35 WIT atau selama lebih kurang 6 jam.
Massa aksi bergantian berorasi, dalam orasi-orasi tersemat kalimat-kalimat semantik. Bahkan yel-yel Papua Merdeka berkumandang kencang di tengah-tengah massa. Massa juga sempat melakukan pembakaran kardus dan sampah di badan jalan.
Pantauan di lapangan, massa aksi memilih menduduki ruas jalan dan melakukan orasi sembari menuntut kehadiran perwakilan DPRPB dan majelis rakyat papua barat (MRPB).
Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom saat dikonfirmasi di lokasi demonstrasi belum bersedia memberikan respon atas demonstrasi solidaritas mahasiswa dan rakyat papua ini.
“Nantilah masih di lapangan,” singkat kapolres sembari berlalu.
Akibat demonstrasi tersebut membuat kepolisian terpaksa mengalihkan arus kendaraan yang melintasi ruas Jalan Gunung Salju, baik dari arah kota menuju kampus maupun arah kampus menuju kota. Tak kunjung ditemui perwakilan DPRPB dan MRPB, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (PK-01)