MANOKWARI, PAPUKITA.com—Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), menyerahkan paket bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR).
Sebanyak 224 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 5 distrik menerima bantuan tersebut. Adapun kelima distrik itu, yaitu Minyambouw, Catubouw, Anggi, Didohu, Testega, Anggi Gida, dan Membey, Kamis (2/11/2023)
Asisten Bidan Pemerintahan Umum Setda Provinsi Papua Barat Otto Parorongan mengatakan, bantuan BBR ini menjadi bagian dari program dan kegiatan yang tengah berjalan dalam menangani kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Bantuan yang tersalurkan sesuai dengan permohonan masyarakat yang masuk,” kata Otto Parorongan menyampaikan sambutan gubernur di sela penyerahan bantuan BBR yang berpusat di Kampung Anggra, Distrik Minyambouw.
Bantuann yang diserahkan juga merupakan komponenen dalam pengendalian inflasi. Sehingga dapat bermanfaat dalam mengatasi kemiskinan dan stunting.
Otto berharap, penerima bantuan dapat menggunakan secara baik sesuai dengan kebutuhan. Selain BBR, DPMK juga menyerahkan bantuan berupa paket perlengkapan homestay dan bantuan pendidikan untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) 35 Kwok.
“Pembangunan homestay sangat baik sehingga perlu ada di tahun-tahun mendatang . Harapkan semua distrik punya homestay sehingga tamu dan wisatawan yang berkukunkung bisa tinggal dan menikmati alam Pegunungan Arfak. Ini bisa berikan manfaat kepada masyarakat. Jadi, mereka datang tidak langsung pulang,” ujar Otto Parorongan.
Meski masyarakat sudah menerima bantuan BBR untuk membangun rumah dengan konstruksi yang lebih baik. Otto menyarankan, keberadaan rumah kaki seribu—harus dapat bertahan dan terpelihara sebagai wujud kearifan lokal yang menjadi daya tarik.
“Ini (rumah kaki seribu) salah satu kearifan lokal sebagai penarik wisatawan. Jadi, bangun rumah yang bagus di sampingnya harus ada bangunan rumah kaki seribu. Ini kearifan lokal yang harus terjaga,” tutupnya
Kepala DMPK Legius Wanimbo melaporkan, penyerahan bantuan BBR kepada sebanyak 224 KK. Dengan rincian penerima yaitu, distrik Minyambouw 63 KK, Catubouw 71 KK, Anggi 24 KK, Membey 22 KK, Didohu 30 KK, Anggi Gida 7 KK, dan Testega 7 KK.
Menurutnya, penyaluran bantuan tersebut dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. melalui pembangunan rumah yang layak.
“Kemiskinan ekstrem ini juga berkaitan dengan rumah yang layak. Juga stunting dan inflasi, karena harga-harga barang naik sehingga bahan pokok menjadi terbatas. Kondisi ini menjadi masalah di tengah masyarakat. Atasi kondisi tersebut DPMK PB alokasikan bantuan,” jelasnya.
Wanimbo menambahkan, rumah sebagai kebutuhan dasar dan penting sehingga masuk dalam salah satu kriteria kemiskinan.
“Di Pegaf ini, beberapa distrik sangat membutuhkan bantuan BBR. Akan tetapi penyaluran bantuan tersebut juga mesti menyesuaikan dengan kemampuan anggaran. Evaluasi terharap penyaluran bantuan akan berlaku sehingga kualitas BBR yang bagus dapat memberikan kualitas kesehatan dan bisa keluar dari kemiskinan,” pungkasnya. (*/PK-01)