Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi bersama jajaran Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang diikuti masyarakat menanam bibit mangrove di Pantai Batu Licin, Jayapura
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi bersama jajaran Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang diikuti masyarakat menanam bibit mangrove di Pantai Batu Licin, Jayapura

Pertamina tanam 3.000 Mangrove di Pantai Batu Licin, Jayapura

Diposting pada

JAYAPURA, PAPUAKITA.com—Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melakukan penanaman sebanyak 3.000 bibit mangrove di Pantai Batu Licin Dok VIII (Area Integrated Terminal Jayapura), Kelurahan Imbi, Kecamatan Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (20/3/2024).

Aksi penanaman ribuan pohon tersebut merupakan wujudkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan serta Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDG’s), aksi menanam dipimpin langsung oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi bersama jajaran Tim Manajemen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku yang diikuti masyarakat setempat.

“Hal ini merupakan aksi nyata dari Pertamina dalam menjaga kelestarian laut, dan penanaman bibit mangrove hari ini merupakan bentuk kolaborasi dari perusahaan bersama komunitas mangrove Dok VIII Jayapura sebagai bentuk TJSL dan juga guna mencegah terjadinya abrasi pantai,” jelas Sunardi melalui keterangan resminya, Kamis (21/3/2024)

Lanjut Sunardi, penanaman bibit mangrove yang dilakukan ini merupakan bagian dari upaya Pertamina pada dekarbonisasi yang berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Sekali lagi, ini sebagai upaya perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dimana kami sendiri kerjanya bersentuhan dengan laut, sehingga perlu adanya dilakukan kegiatan penanaman bibit mangrove agar ekosistem laut tetap dapat terjaga,” ujarnya.

Menjaga Pantai Batu Licin

Sunardi mengajak kepada masyarakat setempat untuk dapat saling bersinergi dalam menjaga, merawat dan melestarikan lingkungan di pesisir Pantai Batu Licin.

“Penanaman ini dapat berkontribusi untuk menahan laju pemanasan global, karena mangrove bisa membantu mengurangi emisi karbon dioksida, harapannya lingkungan tetap terjaga, dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, selain itu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” katanya lagi.

Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berharap, bantuan yang diberikan bisa dijaga dan dikembangkan dengan baik oleh masyarakat setempat.

“Kami berharap, agar program yang sudah dijalankan dan direncanakan ini dapat dijaga dengan baik dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat setempat,” tutur Edi.

Edi menjelaskan, kegiatan penanaman bibit mangrove ini sejalan dengan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 14 (pelestarian ekosistem lautan).

“Kami akan terus berupaya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup agar tetap dinikmati secara berkelanjutan. Dan penanaman bibit mangrove ini termasuk dalam program Tujuan Pembangunan Keberlanjutan,” ungkap Edi.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Komunitas Mangrove Dok VIII Jayapura, Charles Toto menjelaskan, penanaman bibit mangrove yang dilakukan dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama penanaman 1.000 bibit mangrove, kemudian di bulan April akan dilakukan penanaman 2.000 bibit mangrove tambahan.

“Tahap pertama kami tanam 1.000 bibit mangrove di beberapa tempat, dari target keseluruhan 3.000 bibit. Karena di area penanaman merupakan daerah vital yang perlu dijaga sehingga kolaborasi ini sangat penting dilakukan,” terang Charles.

Charles mengapresiasi bentuk kepedulian Pertamina atas terlaksananya kegiatan ini. Dan berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh untuk BUMN lainnya di Papua agar dapat menjaga ekosistem laut secara bersama-sama.

“Kami berterima kasih kepada Pertamina, karena dalam menjaga alam ini dibutuhkan kolaborasi bersama sehingga kedepannya diharapkan akan ada lagi kegiatan lainnya bersama BUMN lainnya. Apa yang dibutuhkan alam itu juga menjadi kebutuhan manusia,” tandas Charles. (*/PK-01)