Ilustrasi HOAX

Polda PB sebut HOAX soal informasi baku tembak antar KKB dan aparat di Teluk Bintuni

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat (PB), KBP. Ignatius Benny Ady Prabowo menegaskan, informasi soal aksi baku tembak antara KKB dan aparat keamanan di Kabupaten Teluk Bintuni. Adalah hoax atau informasi bohong dan menyesatkan.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya, serta selalu memverifikasi melalui saluran resmi dan terpercaya. Narasi hoaks seperti ini hanya memperkeruh situasi dan berpotensi merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat sipil di sekitar lokasi,” tegas Benny Prabowo, Senin (28/4/2025).

Penegasan Benny Prabowo itu, menyikapi beredarnya informasi yang menyebutkan terjadinya kontak tembak besar-besaran antara aparat keamanan yang melaksanakan operasi Aplha Bravo Moskona 2025 di Distrik Moskona, kabupaten Teluk Bintuni dengan KKB.

Dalam keterangan resminya, Benny Prawobo menyatakan, kegiatan operasi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut adalah Operasi SAR Polda Papua Barat 2025 yang tergabung dengan Operasi Kemanusiaan Alfa Bravo Moskona 2025.

Operasi tersebut fokus pada pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun yang dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024. Tomi Marbun hilang saat melintasi sungai Rawara, saat melaksanakan tugas patroli keamanan.

Menjadi informasi operasi Alpha Bravo Moksona 2025 ini, dipimpin langsung oleh 3 jenderal, yakni Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, Danpas Pelopor Korbrimob Polri Brigjen Pol. Gatot Mangkurat Putra Perkasa Jomantara, dan Karobinops Stamaops Polri Brigjen Pol. Auliansyah Lubis.

Benny Prabowo menambahkan, tim gabungan yang terdiri atas personel Polri, Brimob, hingga Tim SAR bekerja di medan yang sangat ekstrem dan berisiko tinggi.

Kondisi mendan mulai dari hutan belantara, rawa, hingga zona yang rawan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kendati demikian, tidak ada operasi penyerangan.

Armada helikopter yang digunakan dalam operasi ini semata-mata untuk evakuasi logistik dan personel—yang sesuai dengan prosedur keselamatan helikopter dalam Operasi SAR.

“Apa lagi menggunakan helikopter tempur sebagaimana yang diberitakan secara sepihak. Operasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian dan fokus pada tujuan utama misi kemanusiaan, pencarian Iptu Tomi,” pungkasnya.