MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Longsor di Catubouw, Pegunungan Arfak telan korban jiwa. Bencana tanah longsor terjadi di wilayah Kampung persiapan Meipira, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegaf, menelan puluhan korban jiwa.
Informasi yang diperoleh papuakita.com, Ahad (18/5/2025), menyebutkan 21 orang menjadi korban dalam longsor yang terjadi pada Jumat malam.
“Longsor di Catunbouw terjadi sekira pukul 20.00 WITdan menelan korban jiwa sebanyak 21 orang. Baru satu korban yang ditemukan. Sementara 20 sisa korban diduga masih tertibun material longsor”.
Sebut informasi itu, bahwa korban jiwa yang belum ditemukan diduga kuat masih tertimbun material longsor berupa lumpur bercampur bebatuan dan kayu. Karena kondisi di lokasi masih dipenuhi dengan material longsor.
“Dibutuhkan alat berat untuk bisa melakukan pencarian dan evakuasi para korban jiwa. Berharap Pemda Pegaf dan Pemprov Papua Barat bisa menindaklanjuti kejadian bencana ini”.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir membenarkan adanya bencana longsor di wilayah Pegaf tersebut.
“Tim SAR sudah tiba subuh tadi, akan koordinasi dengan tim evakuasi dari BPBD Pegaf dan Kepolisian serta pihak terkait. Saat ini mereka berada di Polres. Personel kami (BPBD) sudah komunikasi juga dengan SAR,” ungkap Ampnir.
Kendati demikian soal jumlah korban jiwa, Ampnir menyebutkan masih perlu didalami lagi oleh tim yang akan tiba di lokasi. “Ya, itu informasi awal, kita nanti akan up date,” ujarnya.
Bencana longsor tersebut, menurut Ampnir, besar kemungkinan karena faktor curah hujan dan kondisi pergerakkan tanah.
“Pegaf itu memang tinggi acaman longsor, resistensi pergerakkan tanah tinggi. Kalau faktor non alam bisa dipengaruhi oleh aktivitas dulang, tetapi soal ini masih harus kita cek lagi,” tambah Ampnir.