MANOKWARI, PAPUAKITA.com—HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) mendukung pembukaan ruas jalan Bnicunbey-Nam. Akses jalan ini dinilai bisa mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Puji Tuhan. Kami sangat bersyukur sekali dengan adanya program pembangunan ruas jalan Bnicunbey-Nam yang menuju spot wisata di Puncak Arfak. Jalan ini nantinya semakin memudahkan wisatawan berkunjung ke spot wisata yang ada di Distrik Minyambouw,” ujar Clif Indou, Ketua HPI Kabupaten Pegunungan Arfak.

Ruas jalan tersebut sekira sepanjang 2 kilo itu, bakal melintasi spot wisata burung endemik Pegunungan Arfak. Clif mengatakan, ada sekira 4 spesies burung endemik. Selain itu perjalanan menuju ke lokasi spot wisata tersebut cukup menantang.
“Saya pernah antar bule (wisatawan asing) dua kali ke lokasi tersebut, kita hiking dan itu sulit . Tetapi adanya akses jalan nanti akan membuat orang semakin banyak berkunjung ke spot tersebut,” kata Clif.
Banyak wisatawan yang ingin mendatangi spot wisata puncak Gunung Arfak. Tetapi aksesibilitas yang masih terbatas sehingga harus pasrah.
Dengan pembukaan akses jalan tersebut, Clif beharap, dapat mengangkat pariwisata Pegaf dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat khususnya, generasi muda Pegunungan Arfak agar semakin sadar pariwisata.
“Puji Tuhan dengan adanya jalan ini ke depan bisa memudahhkan perjalanan wisatawan. Semoga semakin banyak yang berkunjung ke Pegaf,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor menyatakan, pembangunan infrastruktur jalan di Kampung Bnicunbey menuju lokasi wisata puncak Arfak dalam rangka memacu pariwisata Pegunungan Arfak (Pegaf), khususnya di Distrik Minyambouw.
“Pariwisata Pegaf yang ada ini bisa kita kenalkan kepada masyarakat di seluruh dunia. Ini ke depan kita dorong supaya program ini berkembang. Kalau jalan ini sudah jadi jalan ke lokasi wisata puncak Arfak itu sekira 1 kilo lagi,” kata Owor saat melaksanakan kegiatan reses II tahun 2025 di Bnicunbey.
Owor sapaan akrab Orgenes Wonggor mengajak masyarakat semakin sadar menjaga lingkungan. Ini harus menjadi kesadaran kolektif. Masyarakat juga harus pintar melihat mana saja lokasi yang bisa dimanfaatkan menjadi lahan kebun. Juga lokasi yang harus tetap terjaga.
“Puncak Arfak sempat menjadi spot wisata andalan di era tahun 2000 an. Bangunkan itu kembali! Kita jaga burung, jaga Kuskus supaya bisa ada turis yang datang. Jalan yang torang bikin juga itu akan menghubungkan ke lokasi yang semakin dekat dengan puncak gunung,” pungkasnya.