MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Warga binaan pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen pada Lapas Klas IIB Manokwari, ikuti kegiatan Masa Pengenalan Organisasi (MPO) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda Gereja (LDKPG).
Adapun MPO dan LDKPG ini, digelar atas kerja sama Persekutuan Anak Muda (PAM) GKI tingkat Klasis Manokwari dengan pihak Lapas, Senin (16/6/2025), turut dihadiri oleh Ketua DPR Papua Barat Orgenes Wonggor dan didampingi Ketua Komisi III Nakeus Muid.

Ketua PAM tingkat klasis, Luther M Kapitarauw mengatakan, kegiatan MPO dan LDKPG, akan berlangsung selama 10 hari. Ia mengharapkan dukungan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan maksimal.
“Kami punya tujuan satu, bisa menjadi lebih baik dan kembali bersama masyarakat,” tuturnya sembari mengajak warga binaan mengikuti kegiatan dengan sunguh-sungguh sebab ilmu yang ini didapatkan secara gratis, berbeda jika di luar mesti dibeli.
Seth Talantang Sumbung, Plh. Kepala Lapas Klas IIB Manokwari, membeberkan, jumlah warga binaan yang beragama kristen sebanyak 300 orang, yang didominasi oleh usia muda.
Seth mengakui, warga binaan usia muda memiliki skil potensial yang bisa dikembangkan untuk pembinaan dan kemandirian. Hanya saja, upaya pembinaan belum bisa maksimal, karena kondisi lapas yang over kapasitas.
“Berdiri sejak zaman Belanda kapasitasnya 150 orang, sekarang jadi 500 orang jelas banyak keterbatasan,” ujarnya seraya mengharapkan kegiatan pembinaan ini mesti diikuti oleh warga binaan dengan baik.
Dalam arahannya, Seth sampaikan kepada pemuda GKI untuk memberikan motivasi bagi penuda-pemuda kristen yang ada di lapas guna mengasah skil dan potensi yang dimiliki.
Ketua DPRPB Orgenes Wonggor berpesan, kegiatan pembinaan oleh PAM ini merupakan salah satu bentuk kepedulian gereja dalam membina jemaat. Ia meminta, warga binaan bersunguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan MPO dan LDKPG.
“Kita harapkan pembinaan warga binaan ini ke depannya semakin baik, dan penting kegiatan ini bisa diikuti dengan baik supaya kita punya keterampilan bisa diaplikasikan saat di luar nanti,” ungkap Owor sapaan akrab Orgenes Wonggor.
Dengan penuh harapan, Owor kembali berpesan, warga binaan agar saat keluar (bebas) harus bisa menjadi lebih baik, berbuat yang terbaik.
“Keluarga dan negara masih menunggu kita. Mari, kita berada disini mengambil pelajaran untuk berubah menjadi lebih baik,” imbuh Owor.