MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Partai Keadilan Sejahtera PKS) mengajak partai politik berkolaborasi, meminimalisir perspektif negatif terhadap politisi.
Ajakan itu diserukan Ketua DPW PKS Provinsi Papua Barat, Imam Muslih saat menyampaikan sambutannya, usai dikukuhkan bersama pengurus DPW PKS masa bakti 2025-2030, Ahad (24/8/2025).
“Sehingga perspektif negatif tentang politisi, anggota dewan dan yang berhubungan dengan itu bisa sedikit demi sedikit diminimalkan. Jangan sampai kemudian kesannya, politisi itu korupsi. Politisi itu berbagai macam hal yang buruk yang dilakukan dan menjadi cap dari atas (pusat) sampai di bawah (daerah),” ujarnya.
“Kalau itu terjadi, saya yakin tidak banyak orang yang mau berkiprah di partai politik. Kenapa? Kalau berada di partai politik kesannya jadi tidak bersih, kesannya jadi tidak terhormat,” tambahnya.
Oleh karena itu, Imam Muslih mengajak partai politik di Papua Barat bergandeng tangan dalam memaksimalkan pendidikan politik bagi masyarakat guna meminimalisir perspektif negatif dimaksud.
Imam Muslim menegaskan, pendidikan politik yang benar-benar menjadi sebuah kebutuhan di tengah situasi dan kondisi politik nasional yang semakin dinamis.
“Kami berharap bisa berjalan bersama, berkolaborasi. Pemerintah dan partai politik, mari kita ramai-ramai memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sehingga hal-hal positif dan bermanfaat kepada masyarakat bisa tersosialsiasi dengan baik,” ungkapnya.
Pendidikan politik, sebut Imam Muslih adalah bagian dari tanggung jawab partai politik. Terlebih menyikapi dinamika pemilu kedepannya yang memunculkan persepsi seolah pemilu adalah sebuah ancaman.
Dia juga mengingatkan Kader PKS Papua Barat, harus punya solusi dalam menyikapi soal persepsi pemilu yang demikian. Juga soal menjadi calon legislatif itu berat karena beban finansial.
Imam Muslih yang kini terpilih sebagai anggota DPR Papua Barat, menyebuytkan bahwa modal finansial adalah hal penting. Tetapi modal sosial dan wawasan kita terkait membangun bangsa menjadi sesuatu yang utama.
“Meski segala sesuatu itu membutuhkan uang, tapi jadikan ide dan gagasan kita sebagai bahan utama untuk membangun bangsa yang ditawarkan kepada masyarakat,” ucap Imam Muslih berpesan.
Sikap Politik PKS
Meski berazaskan Islam, PKS selalu terbuka bagi setiap anak bangsa. Hal itu terbukti membawa PKS mendulang 10 kursi di tingkat DPRK se Papua Barat.
“Soal pemilu masih lama. Mari, kita bergandengan tangan membangun bangsa ini dimulai dengan pendidikan politik yang bersih, politik ikhtiar yang saling menguatkan elemen bangsa ini. Kader PKS harus berkontribusi positif dalam membangun provinsi Papua Barat untuk Indonesia yang maju dan sejahtera,” tutupnya.
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Pemerintahan Syors Alberth Ortissan, dikatakan bahwa provinsi Papua Barat sedang berkembang, membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat termasuk partai politik.
“Untuk mewujudkan visi dan misi Papua Barat yang maju, sejahtera dan berkeadilan. PKS sebagai salah satu kekuatan politik yang strategis dalam mendorong terciptanya good governance dalam pembangunan yang berkelanjutan,” kata gubernur.
Agenda muswil ke IV ini, lanjut gubernur, adalah sangat relevan dengan kebutuhan Papua Barat dalam penguatan organisasi PKS di tingkat akar rumput, meningkatkan kualitas kaderisasi, sinkronisasi program partai dengan agenda pembangunan daerah, dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui agenda musyawarah wilayah ini, diharapkan PKS dapat merumuskan keputusan yang strategis dan konkret dan juga berkontribusi dalam pembangunan di Papua Barat, khususnya dalam bidang pendidikan politik. Juga ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat.
“Pemerintah provinsi Papua Barat terbuka untuk berkolaborasi dengan PKS dalam berbagai program pembangunan yang berpihak pada rakyat. Mari, kita bersinergi membangun Papua Barat yang lebih baik untuk generasi mendatang,” tegas gubernur sembari mengatakan pemerintah berkewajiban memberikan dana pembinaan bagi partai politik.