MANOKWARI, Papuakita.com – Aisyiyah Papua Barat menggelar sosialisasi tentang penyakit tuberklosis (TBC). Sosialisasi ini menyasar warga yang bermukim di komplek Pasar Wosi.
Ketua Aisyiyah Papua Barat, Suriyati Faisal mengatakan, sosialisasi TBC merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Milad ke-104 Aisyiyah.
“Ini adalah bagian dari program milad Aisyiyah Ke 104. Dan lebih bahagianya lagi masyarakat sangat antusias mengikuti sosialisasi Tuberklosis ini. Karena rata-rata masyarakat minim pengetahuan tentang ciri-ciri penyakit Tuberklosis (TBC),” kata Suryati, Selasa (22/5/2018).
Di Indonesia, TBC merupakan penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi ancaman berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Menurut data Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) sepanjang 2016, ada 274 kasus kematian per hari yang disebabkan oleh TBC. “Aisyiyah Provinsi Papua Barat ikut andil dalam mengobati hingga tuntas sebanyak 300 orang penderita TBC di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong. Ini dilakukan atas kerjasama dengan Global Fun,” ucap Suryati.
Kegiatan sosialisasi TBC, lanjut Suryati, sengaja dipilih karena beranjak dari situasi dimana, pemahaman masyarakat terhadap penyakit menular ini dinilai masih sangat kurang.
“Karena masyarakat tidak tahu cara penularan seperti apa penyakit ini, batuk yang berkepanjangan disertai keringat dingin mereka tidak paham. Nah, padahal itu adalah salah satu gejala penyakit TBC. Di Manokwari penyakit ini ada di urutan satu,” ujarnya.
Kata Suriyati, TBC bisa disembuhkan, asalkan diobati dengan benar dan hingga tuntas. Dalam menjalani pengobatan tentu dibutuhkan motivasi dan disiplin tinggi dari penderita TBC.
Suryati menambahkan, karena tidak diobati maka penyakit menular ini akan menurunkan sistem kekebalan tubuh dan semakin memperparah kesehatan. “Aisyiyah Papua Barat hadir dan bersama pemerintah daerah untuk mengatasi TBC,” ujarnya.(MKD)