Tjahjo Kumolo Dijadwalkan Menghadiri Perdamain Adat Masyarakat Maybrat

MANOKWARI, Papuakita.com – Pasca penetapan kembali Kumurkek sebagai Ibu Kota Kabupaten Maybart, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI), Tjahjo Kumolo di kabarkan akan kembali mengunjungi Kabupaten Maybart.

Kujungan dalam rangka untuk menghadiri perdamaian adat Masyarakat Maybrat ini dijadwalkan tanggal 3 Oktober 2019 mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Mohamad Lakotani usai apel pagi , Senin (1/10/2018).

Terkait Persiapan acara perdamaian tersebut Menurut Lakotani, Mendagri menyerahkan sepenuhnya kepada pihak terkait di Papua Barat dan Maybrat. “Mendagri serahkan sepunuhya persiapan perdamai adat di Maybart. Mendagri berjanji untuk hadir lansung ke sana.” tutur orang nomer dua di Papua Barat ini.

Lakotani juga menyebutkan, kedatangan Mendagri RI (Tjahjo Kumolo, Red) ke Maybart direncanakan akan menggunakan pesawat langsung dari Jakarta menuju Sorong dan selanjutnya melajutkan perjalanan menuju ke Ibu Kota, Kumurkek menggunakan helicopter.

Dia juga mengutarakan, Mendagri juga direncanakan akan mengecek sejumlah kegiatan roda pemerintahan di Maybart. Selanjutnya, agenda berikut mengelar pertemuan dengan para Walikota dan bupati di kabupaten/kota Provinsi Papua Barat.

“Ada sejumlah agenda  yang akan dilakukan oleh Mendagri RI di kabupaten Maybart seperti, perdamaian secara adat serta penanaman pohon perdamain disana,” ujar Lakotani.

“Kami sudah bangun komunikasikan dengan seluruh bupati dan walikota.Diharapkan, walikota dan bupati hadir bertemu lansung dengan Mendagri disana,” tambah Lakotani.

Seperti diketahui sebelumnya, Gubernur Provinsi Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan menuturkan, Mendagri berharap Pemrov Papua Barat bersama Pemkab Maybart segera menyelesaikan permasalahan di Maybart, supaya aktivitas roda pemerintahan bisa berjalan optimal.

“Kami tetap akan menindaklajuti, karena hal itu merupakan intruksi dari Mendagri,”katanya.

Gubernur menambahkan, masyarakat Maybart meminta Mendagri turun kesana untuk menyelesaikan persoalan konflik tersebut, melalui jalur adat dan budaya masyarakat di Tanah Papua.

“Ia benar, masalah ini akan diselesaikan melalui jalur adat, tentu untuk mengikat kembali tali persaudaraan dan kekeluargaan yang sempat terputus karena konflik,”ungkap Gubernur.

Menurut Gubernur, pemerintah daerah sangat ingin mempersatukan kembali dua kelompok masyarakat yang bertikai, karena bilamana persoalan di kabupaten Maybart tidak segera ditagani, maka akan menimbulkankorban jiwa. Tentu hal ini tidak diiginkan kita bersama.

“Kita akan kumpulkan semua masyarakat disana, duduk bersama mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” Ujar Dominggus menutup pembicaraannya.(PKT01/R2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *