MANOKWARI, PAPUAKITA.COM – Bupati Manokwari Demas Paulus Mandacan meresmikan bantuan sosial Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua Barat berupa laboratorium mini Microbachter Alfaafa (MA-11) klaster cabai dan bawang.
Sebelum diresmikan, bantuan mini laboratorium tersebut diserahkan oleh Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, S. Donny H.Heatubun di Kantor Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Prafi, Senin (21/1/2019).
“Penerima bantuan terdiri atas 2 kelompok tani (Koptan), yaitu Rukun Tani da Sub Karya Mulya dengan anggota masing-masing 20 petani,” demikian Donny Heatubun melalui siaran pers yang diterima papuakita.com.
Menurut Donny, bantuan laboratorium mini ini merupakan wujud komitmen BI untuk terus mendukung pengembangan klaster pertanian binaan Bank Indonesia di Papua Barat yang telah dituangkan dalam perjanjian kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari.
“Sesuai kerjasama tersebut, kantor perwakilan Bank Indonesia provinsi Papua Barat akan melaksanakan pembangunan, penyediaan peralatan, dan pelatihan laboratorium mini MA 11,”
“Adapun Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan menyediakan lahan bagi pembangunan laboratorium, pengelolaan/operasional, dan perawatan laboratorium mini MA,” ungkap Donny.
Perjanjian kerjasama tersebut juga merupakan tindak lanjut atas ota Kesepahaman antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Manokwari.
Sebelumnya, perwakilan BI provinsi Papua Barat telah menyelenggarakan pelatihan calon operator laboratorium mini serta study visit ke Laboratorium MA 11 Boyolali dan Demplot Pertanian Organik Hortikultura Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo.
Laboratorium mini MA 11 adalah tempat memproduksi dan memperbanyak microbachter alfaafa (MA) 11 yang merupakan dekomposer peracik alami pupuk organik atau fermentasi campuran yang bermanfaat untuk mempercepat proses penguraian bokashi/feses/kotoran ternak menjadi pupuk organik.
MA 11 juga dimanfaatkan sebagai bahan fermentasi hijauan sapi sehingga menghasilkan pakan sapi yang berkualitas.
Donny berharap bantuan laboratorium MA 11 ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan meningkatkan kesuburan tanah pertanian sehingga produktifitas meningkat yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan petani klaster cabai dan bawang binaan Bank Indonesia.
Di samping itu keberadaan laboratorium MA 11 juga diharapkan akan dapat mendukung penyediaan bahan pakan ternak berkualitas bagi petani binaan Bank Indonesia yang juga merupakan peternak.
“Pastinya tujuan utama keberadaan laboratoirum MA 11 tidak terlepas dari upaya pengendalian inflasi Papua Barat yang rendah dan stabil,” tambah Donny.
Bupati Demas dalam sambutannya mengapresiasi upaya BI perwakilan provinsi Papua Barat dalam mengembangkan klaster cabai dan bawang.
Kedepan, bupati berharap BI dan pemerintah kabupaten Manokwari dapat terus bekerjasama dalam upaya pengembangan klaster, UMKM dan pengendalian inflasi. (***/RBM)