MANOKWARI, PAPUAKITA.COM—Perlu adanya evaluasi secara komprehensif terhadap kekurangan Papua Barat pada aspek transportasi. Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen terus melakukan perbaikan dari segi layanan transportasi, baik darat, laut maupun udara.
Hal ini memiliki tujuan utama memudahkan masyarakat menerima layanan dan juga dalam upaya peningkatan aktivitas ekonomi di Papua Barat.
Demikian ditegaskan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani saat memimpin upacara peringatan Hari Perhuhungan Nasional (Harhubnas) ke-40, yang dipusatkan di lapangan upaca kantor gubernur provinsi Papua Barat, Selasa (17/9/2019).
“Kita masih punya keterbatasan dan banyak agenda yang harus dilaksanakan. Momentum hari perhubungan nasional hal-hal yang masih menjadi kekurangan kita harus dievaluasi,” kata wagub.
Pemprov PB telah mengagendakan beberapa kegiatan pengembangan bandar udara dan pelabuhan laut. Meski demikian, lanjut wabug, evaluasi diperlukan untuk terus menggenjot progres kemajuan maupun hambatan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam pembangunan.
Kata wagub, terkait dengan peningkatan layanan transportasi udara sejauh ini, pemprov telah melakukan upaya dengan membangun komunikasi dengan berbagai maskapai penerbangan yang beroperasi di tanah air.
“Komunikasi dengan berbagai maskapai yang belum masuk ke Manokwari maupun sudah. Kita harapkan ini bisa diseriusi sehingga benar-benar komitmen yang sudah dibangun dapat diwujudkan,” ujar wagub.
Sementara dari segi infrastruktur penerbangan, saat ini masih dalam proses pengerjaan beberapa bandara yang keberadaannya cukup vital bagi pemerintah provinsi Papua Barat. Diantaranya, bandar udara Rendani yang rencananya diselesaikan pada 2020 mendatang.
“Kita harapkan tahapan demi tahapan dapat berjalan dengan lancar agar bandara yang ada di Papua Barat bisa menampung dengan baik pesawat yang masuk. Dan ini juga tentunya membuat maskapai tidak memiliki keraguan lagi untuk masuk ke Manokwari,” ucap wagub.
Wagub menambahkan, di sektor perhubungan laut, Papua Barat masih cukup baik meski ada terjadi pengalihan rute tol laut dari Manokwari dan wilayah lainnya. Hal ini diakuinya tidak berpengaruh besar bagi daerah.
“Saya pikir tol laut belum bisa bersaing dengan sejumlah pihak ketiga yang selama ini sudah melayani distribusi barang di Papua Barat sehingga masyarakat lebih memilih untuk tidak menggunakan tol laut,” ujar wagub.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Lakotani juga menjadi inspektur upacara Harhubnas. Dalam sambutan tertulis Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengajak insan perhubungan perkuat kembali komitmen dan dedikasi untuk bekerja.
Sebagai wujud nyata bakti insan perhubungan pada tahun ini kementerian perhubungan menyelenggarakan kegiatan edukasi bertajuk perhubungan mengajar di 34 provinsi di Indonesia.
“Perhubungan mengajar menitikberatkan pada empat nilai yang disingkat AGiLE yakni aman dalam bertransportasi, giat menjadi teladan dalam berperilaku bertransportasi dan agen perhubungan, Menjadi pionir SDM unggul yang paham akan pentingnya keselamatan bertransportasi,” tulis menteri.
Upacara ini diakhiri dengan penyerahan bantuan berupa Lifeboy (perlengkapan keselamatan laut) yang diserahkan wakil gubernur kepada Capten Kapal Motor Margeret, Petrus Anto Kaloke. KM Margeret rutin melayani rute Manokwari-Teluk Wondama. (MR3)