MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Pemerintah Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama membatalkan penyaluran bantuan lauk pauk bagi para korban banjir Sungai Anggris, Rabu (25/12/2019). Bantuan tersebut disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat.
“Ada beberapa bantuan yang tidak kami berikan, karena di dalam bantuan yang diberikan dari provinsi berupa lauk pauk, makan siap saji, dan tambahan gizi di dalam kemasannya itu tertulis masa kedaluarsanya di bulan Desember ini. Kami tidak memberikan kepada para korban,” Kata Kepala Distrik Wasior, Alex Marani dikonfirmasi, Kamis (26/12/2019).

Sejumlah bantuan tersebut ditahan oleh pihak distrik untuk dikembalikan kepada pemerintah Provisi Papua Barat melalui BPBD setempat.
“Bantuan lainnya, seperit mie instan dan sandang sudah diberikan di taman kota mulai dari kemarin sore. Penyaluran bantuan langsung dilakukan oleh Bupati Teluk Wondama, Bernadus Imburi yang juga dihadiri sekda, dan beberapa pejabat lainnya,” sambung Alex Marani.
Kata Alex Marani, sejumlah bantuan yang disalurkan langsung diberikan kepada warga pemilik 66 rumah yang terpapar dampak banjir akibat luapan sungai Anggris.
Kepala Pelaksana BPBD kabupaten Teluk Wondama, Gasper Kapissa membenarkan adanya sejumlah bantuan yang berasal dari pemerintah provinsi Papua Barat, yang tidak disalurkan.
“Benar ada tiga karton bantuan lauk pauk yang tidak disalurkan karena masa kedaluarsanya tepat di bulan Desember 2019,” tulis Gasper melalui pesan singkat sembari mengatakan bantuan tersebut belum diperiksa oleh Dinas Kesehatan karena masih dalam suasana libur.
Adapun Kepala Pelaksana BPBD Papua Barat, Derek Ampnir dikonfirmasi ihwal bantuan yang tidak disalurkan tersebut menyatakan telah meminta bantuan dinas kesehatan setempat untuk memeriksa kelayakan sejumlah bantuan yang telah memasuki masa kedaluarsa.
“Saya sudah koordinasikan ke dinas kesehatan agar membantu memeriksa bantuan tersebut. Kalau layak kita salurkan, kalau tidak akan ditarik. Dan besok (Jumat, red) ada bantuan makanan yang masuk juga dari BNPB. Bantuan tersebut akan tiba dengan pesawat besok pagi. Kita ganti, kita ganti,” ujar Ampnir.
Aktivitas warga sudah normal
Di sisi lain, Alex Marani mengatakan, sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa material berupa lumpur, bebatuan, dan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir pada Senin lalu.
“Pemerintah telah mengerahkan sejumlah alat berat untuk membersihkan lumpur dan material lain yang terbawa banjir. Ada juga satu unit mobil damkar yang disiagakan untuk menyemprotkan lumpur di bandan jalan agar tidak menimbulkan debu sehingga mengganggu masyarakat,” ujar Alex Marani.
Diketahui, luapan sungai Anggris memicu banjir dan merendam puluhan rumah warga di distrik Wasior dan beberapa tempat susaha, serta bangunan kantor pemerintah setempat.
“Alat berat juga dikerahkan untuk mengeruk sedimen sungai Anggris dan sungai Manggurai. Aktivitas masyarakat yang terpapar banjir telah berjalan normal,” tutup Alex Marani. (ARF)