MUI PB: FKLMI Papua Barat Harus Perkuat Syiar, Dakwah dan Bantu Pemerintah

MANOKWARI, PAPUAKITA.com—Kepengurusan Forum Komunikasi Lintas Masjid Indonesia (FKLMI) Papua Barat periode (2019-2024), resmi dilantik oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Rabu (22/1/2020). Adapun Ketua, Sekretaris, dan Bendahara masing-masing dijabat oleh Moehamad Walay, Samsudin Renuat, Widyandabamoa.

Proses pelantikan kepengurusan FKLMI Papua Barat juga dirangkai dengan pelantikan kepengurusan FKLMI di 9 kabupaten dan satu kota, antara lain Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Fakfak, Raja Ampat, Sorong Selatan, dan Kota Sorong.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, H. Ahmad Nausrau mengatakan, kehadiran FKLMI bisa memperkaya kerja-kerja MUI. Juga memperkuat kerja sama antarormas islam yang ada di Papua Barat dan pemerintah daerah

“Kehadiran forum komunikasi lintas masjid Indonesia Papua Barat akan memperkaya dan memperkuat kerja-kerja MUI dengan ormas-ormas islam dalam kaitannya dengan syiar dan dakwah. Juga dalam rangka membantu pemerintah daerah dalam kerja-kerja di bidang keumatan,” ujar Ahmad Nausrau yang ikut menghadir pelantikan pengurus FKLMI tersebut.

Kata Ahmad Nausrau, kerja sama dan sinergi MUI dengan ormas sangat islam dibutuhkan dalam rangka menjaga Papua Barat tepat rukun dan damai dan pembangunan yang lebih baik lagi.

Meski FKLMI Papua Barat adalah organisasi lokal, Ahmad Nausrau mengingatkan, FKLMI dalam kerangka organisasi, adalah merupakan ormas islam untuk kepentingan syiar dan kepentingan dakwah.

“Tentu saja kita beharap dalam program kerja FKLMI Papua Barat ada sinergitsa dengan MUI, karena MUI merupakan organisasi yang menaungi semua ormas islam mulai di tingkat pusat hingga ke di daerah,” ucap Ahmad Nausrau.

Gubernur Dominggus Mandacan mengatakan, hubungan antara pemerintah dengan ormas sudah seharusnya menciptakan sinergitas dalam mewujudkan good governance untuk mewujudkan tujuan negara dan ormas sendiri.

“Keberadaan lembaga-lembaga adat, keagamaan, perkumpulan, maupun ikatan-ikatan serta kerukunan-kerukunan dari seluruh Indonesia yang terbentuk di Tanah Papua diharapkan dapat berperan lebih aktif serta mendukung program-program pembangunan umat di daerah, khususnya pembinaan terhadap masyarakat dan tidak terpaku pada program seremoni saja,” kata gubernur.

Gubernur juga berpesan kepada FKLMI, program kerja yang akan dilaksanakan dapat mengedepankan prinsip kesederhanaan, realistis dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan organisasi, mendukung dan sejalan dengan program pemerintah daerah dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Moehamad Walay mengatakan, pembentukan FKLMI sudah digagas sejak 2016, dimana saat itu telah dibentuk tim juang muslim Papua Barat. Walay menyatakan, tugas forum adalah memanfaatkan masjid sebagai wadah untuk berkomunikasi dalam rangka memaksimal program pemerintah provinsi Papua Barat di bidang keumatan.

”Berkomunikasi degan ormas islam maupun dan ormas lainnya dalam rangka mendukung program kerja pemerintah provinsi Papua Barat. Koordinasi dengan pemda, jaga naik baik forum dan nama baik pemerintah. Forum akan dampingi dan kawal semua program pemerintah provinsi Papua Barat,” ujarnya. (ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *