Sekretaris Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Manokwari, Suriyati Faisal (kiri) dan anggota fraksi PKS Bersatu Samsul Hadi. Foto : ARF

Pansus Covid-19 DPRD Manokwari Sebut Implementasi Perbut 255 Tidak Berbekas

Diposting pada

MANOKWARI, PAPUAKITA.comSekretaris Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Manokwari, Suriyati Faisal menegaskan, Peraturan Bupati (Perbut) nomor 255 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) seakan sudah tidak diindahkan oleh masyarakat.

Padahal, lanjutnya, di dalam perbut mengatur tentang aktivitas termasuk ganjaran sanksi bagi masyatakat yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, terutama disiplin melakukan kebiasan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Ini menunjukkan implementasi perbut seakan tidak berbekas alias tak memberikan efek jera.

“Perbut (peraturan bupati) percepatan penanganan Covid-19 sudah ditetapkan, tapi seperti tidak ada implementasinya di lapangan. Bisa kita lihat bersama, aktivitas masyarakat mengabaikan protokol kesehatan tetapi tidak ada sanksinya,” ujarnya, Jumat (27/11/2020).

Terpisah, anggota fraksi PKS bersatu, Samsul Hadi mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 sangat signifikan di Manokwari. Perlu ada dorongan semangat, terutama kepada tim satgas dan juga pemerintah daerah.

“Kondisi ini merupakan sebuah kejadian luar biasa. Perlu edukasi lagi ke masyarakat, bahwa wabah Covid-19 masih merajalela,” ujarnya.

Awal munculnya kasus Covid-19, lanjut Samsul Hadi, masyarakat sangat antusias melakukan upaya-upaya pencegahan. Misalnya, di hampir semua gang di kampung maupun kelurahan dan desa, dibuatkan portal guna membatasi aktivitas orang dari luar masuk.

“Sekarang kelihatan saat mau masuk ke kampung-kampung itu aman-aman saja, tenang-tenang saja. Seakan-akan wabah ini tidak ada. Disinilah perlunya pemerintah daerah melalui tim yang telah ada kembali meningkatkan edukasi kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu masih ada,” ujar Samsul Hadi lagi.

Edukasi tentang Covid-19, menurutnya, telah dilakukan oleh jajaran tim satgas. Kendati demikian, tambah Samsul Hadi, upaya itu kurang menyentuh hingga ke tingkat masyarakat paling bawah. Masyarakat pun telah beraktivitas seperti pada kondisi normal.

“Kegiatan-kegiatan yang menghimpun orang banyak, baik hajatan dan lainnya itu jalan seperti biasanya. Edukasi, penyuluhan kepada masyarakat ini masing sangat kurang, terutama kami yang ada di wilayah Warpramasi (Warmare, Prafi, Masni, Sidey). Edukasi harus melibatkan semua unsur satgas Covid-19 yang ada di tingkat kampung,” tandasnya. (ARF)