Laporan KIPI Vaksiniasi Covid-19 Belum Ada, Masyarakat Tak Perlu Khawatir

JAKARTA, PAPUAKITA.comProgram vaksinasi mulai dijalankan pemerintah kepada tenaga kesehatan setelah Presiden Joko Widodo mendapatkan vaksinasi pertama kali, Rabu (13/1/2021) lalu.

Hal ini jadi tonggak upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi rakyat Indonesia serta mengurangi laju penularan COVID-19 yang menimbulkan kesakitan dan kematian bagi rakyat Indonesia. Masyarakat juga diimbau untuk berpartisipasi serta tidak mengkhawatirkan dampak serius dari vaksin COVID-19.

Ketua Komnas KIPI Prof. Hindra Irawan Satari. Foto : konsula.com

“Alhamdulillah sampai saat ini, Jumat (15/1/2021) belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI, red) serius yang terjadi. Apa bila ada kejadian yang tidak diinginkan atau kejadian luar biasa masyarakat harus melapor ke fasilitas Kesehatan,” kata Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI).

“Nanti laporan dicatat dan akan ditindaklanjuti Komisi Daerah dan Komisi Nasional KIPI yang merupakan komite independen dalam mengkaji hal ini,” sambung Prof Hindra melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (16/1/2021).

Mengenai KIPI, Prof. Hindra mengatakan, hal ini merupakan dampak alamiah dari produk vaksin.

“Vaksin ini merupakan produk biologis, sehingga pada waktu dimasukkan ke dalam tubuh maka reaksi alamiahnya adalah memang menimbulkan reaksi lokal di tempat suntikan berupa kemerahan, pegal, bahkan menimbulkan demam. Namun data menunjukkan gejala-gejala tadi jumlahnya kurang dari 1 persen dan bisa hilang dengan sendirinya,” terangnya.

Lebih lanjut, Prof. Hindra menyampaikan rasa syukurnya karena program vaksinasi telah berjalan. Rasa syukur kepada Allah S.W.T. Selain berikhtiar menjalankan 3M serta melakukan 3T (tes, telusur, dan tindak lanjut), untungnya para ahli mencari upaya tambahan berupa vaksinasi untuk mencegah dan memberikan kekebalan.

Upaya ini sudah terbukti vaksin berhasil mengeradikasi penyakit cacar, mengeliminasi campak, dan tetanus neonatorum serta penyakit menular lainnya. Prof. Hindra juga meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 sudah teruji keamanan dan efikasinya.

“Vaksin ini sudah kita uji baik di luar negeri maupun di dalam negeri dan hasilnya telah kita peroleh sehingga memberikan tambahan perlindungan yang cukup bagi kita dan melengkapi usahausaha pencegahan yang kita lakukan,” ujarnya.

Menanggapi banyaknya masyarakat yang masih khawatir dengan efek dari vaksin, Prof. Hindra berpendapat, masyarakat takut divaksinasi karena ada berita tidak benar terkait vaksin Covid-19.

Dirinya mengimbau, masyarakat sebetulnya tidak perlu khawatir dan jangan mudah percaya berita-berita bohong atau hoaks yang beredar terutama berita terkait vaksin yang mampu berdampak serius.

“Badan Pengawas Obat dan Makanan tidak mungkin memberikan izin penggunaan apabila vaksin Covid-19 terbukti tidak aman,” pungkasnya. (*/ARF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *